Macrozoobenthic Communities and Accumulation of Chromium in Cimanuk Lama River, West Java

Abstract

ABSTRAKSisa buangan aktivitas manusia dan limbah cair industri batik di sekitar perairan sungai diduga dapat meningkatkan akumulasi kromium dan mengganggu komunitas makrozoobentos yang hidup di sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak aktivitas manusia di sekitar badan sungai terhadap komunitas makrozoobentos dan akumulasi kromium di Sungai Cimanuk Lama, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penelitian telah dilakukan dari bulan AprilMei 2015 dengan tiga kali pengambilan sampel di tiga lokasi stasiun penelitian yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kandungan logam berat kromium pada air di semua stasiun masih memenuhi baku mutu dengan kisaran nilai 0,0100,016 mg/l, sedangkan untuk kromium dalam sedimen hanya stasiun 1 yang memenuhi baku mutu dengan kisaran nilai semua stasiun 11,7246,63 mg/kg. Hasil analisis indeks komunitas menggambarkan terjadinya perubahan komunitas makrozoobentos di semua stasiun akibat tekanan lingkungan terutama di stasiun 2 yang cenderung lebih buruk nilainya dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hal ini terlihat dari tingginya nilai skoring Family Biotic Index yang diperoleh. Akumulasi kandungan kromium di lingkungan perairan dan perubahan struktur komunitas makrozoobentos yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya aktivitas pemanfaatan aliran sungai di sekitar Sungai Cimanuk Lama seperti kegiatan pertanian, perikanan, dan kegiatan industri batik rumahan. ABSTRACTThe residue of human activities and batik industrial waste water surrounding the river will be able to increase the accumulation of chromium and to disrupt macrozoobenthic communities in the river. The aims of this study was to assess the impact of human activities surrounding the river to the macrozoobenthic communities and the accumulation of chromium in Cimanuk Lama River, Indramayu District, West Java. The study has been conducted from AprilMay 2015 based on three times sampling at three different sampling stations. The result of this study shows that the chromium accumulated in the waters of all station still meet the standard quality ranging from 0,0100,016 mg/l, but only station 1 fulfills the standard quality for chromium accumulated in the river sediment with the range of all stations was about 11,7246,63 mg/kg. The results also show that the community index analysis describes the change of macrozoobenthic community at all stations caused by environmental pressure, especially at the station 2 which is indicated by the highest score of Family Biotic Index. The accumulation of the chromium in the waters and the change of macrozoobenthic community structure are mostly influenced by the use of the Cimanuk Lama river long for agricultural and fisheries activities, and also batik home industry.

Distribusi Logam Berat Dalam Air Laut Dan Sedimen Di Perairan Cimanuk, Jawa Barat, Indonesia

“…Perairan ini merupakan muara dari sungai Cimanuk yang berhulu di kaki Gunung Papandayan di Kabupaten Garut. Daerah aliran Sungai Cimanuk dengan panjang ± 180 km sebagian besar digunakan untuk keperluan pertanian (66%) yang meliputi persawahan, perkebunan dan ladang, hutan (29%), dan sisanya berupa pemukiman, perikanan, kawasan perdagangan, dan industri (Gitarama et al, 2016;Kepmen PU, 2010;Sutriati, 2011), sedangkan hilir bagian timur terdapat pelabuhan dan industri perkapalan (Setyawan, 2017) karena memiliki aliran sungai yang cukup lebar. Jumlah penduduk semakin meningkat sehingga pemukiman penduduk terus berekspansi dari kawasan lahan kering ke arah lahan basah mengikuti alur-alur sungai (Setyawan, 2017…”

“…Sumber logam berat cenderung berasal dari aktivitas masyarakat sepanjang aliran sungai Cimanuk dan kegiatan di sekitar titik sampling. Daerah aliran Sungai Cimanuk banyak digunakan untuk keperluan pertanian (persawahan, perkebunan, dan ladang), pemukiman, perikanan, kawasan perdagangan dan industri (Gitarama et al, 2016;Sutriati, 2010). Limbah cair yang berasal dari aktivitas industri batik rumahan yang di buang langsung ke sungai disinyalir sebagai salah satu penyebab masuknya logam berat ke muara Cimanuk (Gitarama et al, 2016).…”

“…Daerah aliran Sungai Cimanuk banyak digunakan untuk keperluan pertanian (persawahan, perkebunan, dan ladang), pemukiman, perikanan, kawasan perdagangan dan industri (Gitarama et al, 2016;Sutriati, 2010). Limbah cair yang berasal dari aktivitas industri batik rumahan yang di buang langsung ke sungai disinyalir sebagai salah satu penyebab masuknya logam berat ke muara Cimanuk (Gitarama et al, 2016). Limbah industri batik mengandung beberapa logam berat, seperti kromium (Cr), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), kadmium Cd), timbal (Pb), nikel (Ni), dan mangan (Mn) (Natalina & Firdaus, 2017;Riwayati et al, 2014).…”

Relationship between Metallothionein and Mercury (Hg) in the Gill Tissue of the Barbonymus altus in the Brantas River Jombang, East Java

“…Rivers are public aquatic ecosystems that act as habitats for air biota and human life, including agriculture, fisheries, industry, and transportation. Increasingly dense community activities will harm rivers, one of which is the accumulation of heavy metals and a decrease in air quality [1]. Jombang is located in the central part of East Java and has a strategic position at the crossroads of Java's northern and southern islands [2].…”

Investigation on the Deoxygenation Rate of Water of Cimanuk River, Indramayu, Indonesia

“…Similar to another urban river in Indonesia, the Cimanuk River received waste from domestic activities. Industrial activities, especially batik, Indonesian traditional pattern textile, production, located near the river will be able to degrade the river water quality by the increment of the accumulation of heavy metal of chromium and to disturb macrozoobenthic population in the river 3 . Various efforts can be implemented in order to improve the environmental conditions of Cimanuk River.…”