2020
DOI: 10.32332/ath_thariq.v4i1.2017
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Makan Besaprah: Pesan Dakwah dalam Bingkai Tradisi pada Masyarakat Melayu Sambas, Kalimantan Barat

Abstract: This study aims to analyze the message of da'wah in the tradition of besaprah (eating together). This research is a qualitative interpretive paradigm. Data were collected in three ways, through observation, interviews, and document studies. While the method used to analyze data is the semiotics method. Based on the analysis that has been done, can be concluded that the teachings of Islam are conveyed through cultural symbols that are packaged properly in the tradition of besaprah. The message of da'wah… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(12 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
6
Order By: Relevance
“…Selain itu, masuknya Islam secara damai dengan negosisasi menghadirkan akulturasi budaya antara ajaran islam dan budaya lokal masyarakat. Akulturasi antara budaya dan agama tersebut terjadi hampir diseluruh nusantara mulai dari Aceh (Arifin, 2016), Jepara (Widiana, 2017), Pekalongan (Rosidin, 2017), Semarang (Yusof & Kastolani, 2016), Surakarta (Bakri & Muhadiyatiningsih, 2019), Bugis (Wekke, 2013), dan Sambas (Mun`in & Mun`in, 2017). Akibatnya, tradisi keagamaan muslim di Indonesia sangat kental dengan unsur budaya, seperti misalnya mandi balimau dari Sumatera Barat (Iballa, 2016), Kenduri Sko dari Masyarakat Kerinci (Helida, 2016), Ritual Garebeg Syawal di Yogyakarta (Kuncoro, 2018), Ritual Tolak Bala di Palalawan (Hasbullah et al, 2017) dan banyak lainnya.…”
Section: Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat Indonesiaunclassified
“…Selain itu, masuknya Islam secara damai dengan negosisasi menghadirkan akulturasi budaya antara ajaran islam dan budaya lokal masyarakat. Akulturasi antara budaya dan agama tersebut terjadi hampir diseluruh nusantara mulai dari Aceh (Arifin, 2016), Jepara (Widiana, 2017), Pekalongan (Rosidin, 2017), Semarang (Yusof & Kastolani, 2016), Surakarta (Bakri & Muhadiyatiningsih, 2019), Bugis (Wekke, 2013), dan Sambas (Mun`in & Mun`in, 2017). Akibatnya, tradisi keagamaan muslim di Indonesia sangat kental dengan unsur budaya, seperti misalnya mandi balimau dari Sumatera Barat (Iballa, 2016), Kenduri Sko dari Masyarakat Kerinci (Helida, 2016), Ritual Garebeg Syawal di Yogyakarta (Kuncoro, 2018), Ritual Tolak Bala di Palalawan (Hasbullah et al, 2017) dan banyak lainnya.…”
Section: Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat Indonesiaunclassified
“…Realitas tersebut sejalan dengan pandang Woodward (1999) yang menyebutkan bahwa identitas kuliner merupakan salah satu unsur budaya yang menunjukan adanya interaksi sosial mengenai apa yang dimakan, dengan siapa menyantap makanan, bagaimana menyajikan makanan. Sejalan dengan itu Mualimin (2020; memandang bahwa kuliner tidak hanya merepresentasikan identitas kultural, tetapi juga menjadi medium untuk mengeratkan hubungan sosial dalam masyarakat. Realitas interaksi sosial melalui budaya kuliner yang ditemukan di kawasan tradisional dan pasar Hongkong merupakan bentuk moderasi beragama sebagaimana dipopulerkan oleh Lukman Hakim Saefudin ketika masih menjabat sebagai Menteri Agama.…”
Section: Toleransi Meja Makan Dalam Bisnis Kuliner DI Singkawangunclassified
“…Pada tataran ini budaya kuliner dimaknai sebagai sarana untuk melaksanakan diplomasi publik dan membangun interaksi sosial (Rockower 2012). Sebab melalui kuliner terdapat unsurunsur antara lain: cara penyajian makanan, proses pengolahan menjadi makanan siap saji, historis makanan, hingga identitas dan pesan-pesan moral yang terkandung pada makanan (Ramadhan, Rezasyah, dan Dermawan 2019;Mualimin 2020). Pedagang kuliner menyadari keberagaman di Kota Singkawang, yang kemudian mengasimilasi keberagaman tersebut dalam praktek budaya dagang sehingga menciptakan identitas kuliner yang dapat mengakomodir semua pelanggan tanpa memandang etnis dan agama.…”
Section: Toleransi Meja Makan Dalam Bisnis Kuliner DI Singkawangunclassified
“…Dalam konteks kajian Al-Qur'an realitas tersebut merupakan bagian dari bentuk living Qur'an (Arifin dkk. 2016;Maulida, Dasuki, dan Faridatunnisa 2021;Mualimin 2020).…”
Section: Ayat Perisai Diri: Wujud Interaksi Al-qur'an Dengan Pengalam...unclassified