Makna Komitmen Bagi Guru Honorer Sekolah Dasar

Abstract

Guru honorer yang berkomitmen meskipun dengan pendapatan yang rendah, ketidakpastian status pengangkatan dan kondisi kerja yang belum memadai, memiliki keberagaman arti dalam memaknai komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Tujuan penelitian ini yaitu memahami makna komitmen yang dimiliki guru honorer. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretative phenomenological analysis. Pengambilan data menggunakan wawancara semi terstruktur kepada lima guru honorer dengan masa kerja tujuh hingga 14 tahun. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen dimaknai sebagai bentuk adanya harapan menjadi aparatur sipil negara, upaya mempertahankan pekerjaan, bentuk pengabdian, dan sebagai wujud rasa cinta terhadap sekolah. Faktor positif memengaruhi keputusan guru untuk bertahan, namun faktor negatif tidak sampai memengaruhi keputusan bertahan, namun memengaruhi perilaku kerja guru. Berbagai makna komitmen menghasilkan beragam komponen komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Guru yang memaknai komitmen sebagai wujud rasa cinta dan bentuk pengabdian umumnya melakukan usaha lebih dalam bekerja. Penelitian ini memberikan gambaran makna komitmen dan dampaknya terhadap perilaku kerja guru, sehingga dapat menjadi acuan bagi guru honorer dalam mempertahankan komitmen yang dimiliki, dan menjadi acuan bagi pihak sekolah serta dinas pendidikan dalam memerhatikan faktor yang meningkatkan komitmen guru. Kata kunci : Guru honorer, Komitmen organisasi, Sekolah

Recruitment of Honorary Teachers in Public Elementary Schools

“…Recruitment of honorary teachers is a decision taken by the school principal. Schools continue to recruit honorary teachers even though there are no standard rules (Anugrah et al, 2022;Asbari et al, 2020;Ngabiyanto, 2018).…”

“…Honorary teachers are teachers who receive non-permanent salaries. There is no standardized regulation regarding the income of honorary teachers (Afandi & Badarudin, 2011;Anugrah et al, 2022;Asbari et al, 2020;Ngabiyanto, 2018). The income received by honorary teachers is far from being adequate or sufficient.…”

Hubungan Antara Self-Compassion Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Guru Honorer Sekolah Dasar Di Kota Padang

“…Beberapa di antaranya adalah ketimpangan beban kerja dan gaji, risiko pemberhentian tanpa pesangon, ketidakterlindungan hak dan kewajiban yang diatur oleh undang-undang, serta tuntutan tugas yang tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai (Darmaningtyas, 2013;Surya, 2013dalam Cahyani, 2019. Penelitian awal yang dilakukan oleh Anugrah, Daud & Hamid (2022) terhadap 40 guru honorer di sekolah dasar menunjukkan beberapa permasalahan yang dihadapi guru honorer, termasuk gaji yang rendah, kesulitan menghadapi karakter siswa, fasilitas dan sarana pembelajaran yang tidak memadai, serta rasio siswa dan guru yang tidak seimbang. Kurangnya perhatian dari kepala sekolah, hubungan yang buruk dengan rekan guru, dan ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan juga menjadi masalah yang dihadapi guru honorer.…”