Bekasi is one of the cities that encourages all elements of society to be involved to overcome waste. Community Service that has been carried out is a concrete effort in providing preventive solutions through the use of ecobricks as an Pojok Ekoliterasi. The target of this service were 109 students and 11 teachers at SDN Kayuringin Jaya VI who are expected to represent elementary schools in Bekasi City. The method used in carrying out this service uses the scaffolding method, which is a method by providing structured assistance based on the difficulties experienced through extension activities, training, and science and technologqwwy assistance which are carried out in a blended. The objective target for four months proves that Pojok Ekoliterasi through the use of ecobricks for partners can be maximized, so that the program's objectives reaches 100%. this activity has the potential to become an excellent extracurricular program in elementary schools through intensive communication with partners. In addition, this program is considered potential to be continued with wider targets due to the existence of various dissemination through collaboration with the Bekasi City Government (MOU/016/V/2019/UBJ). Therefore, Pojok Ekoliterasi has the potential to be developed in elementary schools in the Bekasi City. in order to expand information related to the results of this service, we have also developed various supporting outputs that are more easily accessible to the public for free through guides, scientific articles, videos on YouTube, and the creation of intellectual property rights. The results of this study are expected to be a reference for other elementary schools in developing innovative programs to solve the problem of waste in Indonesia.
Keywords: Ecobrick, Ecoliteration Corner, Waste
Abstrak
Bekasi adalah salah satu kota yang mendorong seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam penanganan sampah. Pengabdian Pada Masyarakat yang telah dilakukan menjadi i upaya konkret dalam memberikan solusi secara preventif melalui pemanfaatan ecobrick menjadi pojok ekoliterasi. Adapun mitra sasaran dari pengabdian ini adalah 109 siswa/i dan 11 guru di SDN Kayuringin Jaya VI yang diharapkan dapat mewakili SD yang ada di kota Bekasi. Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengabdian ini menggunakan metode scaffolding yaitu suatu metode dengan memberikan bantuan secara terstruktur berdasarkan kesulitan yang dialami melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan IPTEK yang dilaksanakan secara blended. Adapun target hasil capaian selama empat bulan membuktikan bahwa pojok ekoliterasi melalui pemanfaatan ecobrick pada mitra dapat dibuat dengan maksimal, sehingga ketercapaian program mencapai 100%. kegiatan ini berpotensi menjadi program unggulan ekstrakurikuler di SD melalui komunikasi intensif dengan mitra. Di samping itu, program ini dianggap potensial untuk terus dilanjutkan dengan target sasaran lebih luas dikarenakan adanya berbagai ruang diseminasi melalui jalinan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi (MOU/016/V/2019/UBJ). Oleh karena itu, Pojok Ekoliterasi potensial dikembangkan di SD yang berada di wilayah Kota Bekasi. Adapun dalam rangka memperluas informasi terkait dengan hasil pengabdian ini, kami juga mengembangkan berbagai luaran penunjang yang lebih mudah diakses oleh masyarakat secara gratis melalui panduan, artikel ilmiah, video di youtube, dan pembuatan HAKI. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk SD lainnya dalam mengembangkan program-program inovatif untuk menuntaskan permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Kata kunci: Ecobrick, Pojok Ekoliterasi, Sampah