Manajemen Sekolah Hijau Berwawasan Lingkungan

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan menerapkan manajemen sekolah hijau berwawasan lingkungan (eco green school management) melalui penanaman jiwa dan semangat cinta lingkungan serta mengubah perilaku warga sekolah.” Kegiatan dilaksanakan melalui beberapa sup program, yaitu: 1) Program peninjauan dan penerapan kurikulum 2) Program penghijauan sekolah, 3) Program pembuatan alat peraga produksi kompos sederhana, 4) Program sosialisasi teknik pengolahan sampah organik menjadi kompos, 5) Program sosialisasi pembuatan sarana tanam vertikultur dan hidroponik, 6) Program sosialisasi pembuatan lubang biopori dan 7) Program edukasi kepada masyarakat tentang teknik tanam vertikultur dan hidroponik. Program dilaksanakan dengan melibatkan peran aktif guru dan siswa, diantaranya melalui penerapan kurikulum berwawasan lingkungan dalam seluruh mata pelajaran secara terintegrasi; sosialisasi program dalam beberapa media; praktik menanam, merawat, dan memanen hasil tanam; pembiasaan membuang dan memilah sampah serta workshop tenik tanam hidroponik, vertical garden dan proses pembuatan kompos sederhana. Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik, Namun keberhasilan pelaksanaan program sangat ditentukan oleh kreatifitas guru dan peran aktif siswa dalam pelaksanaan program-program cinta lingkungan. Pengawasan dan pengendalian kegiatan harus berprinsip pada konsistensi dan kedisiplinan dalam menjamin keberlangsungan dan keberhasilan program. Pada akhirnya, evaluasi perlu dilakukan secara berkala, agar dapat merancang program yang menarik pada periode berikutnya.

Sosialisasi Pentingnya Lingkungan Hijau Bagi Siswa-Siswi SMP Oikoumene Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya

“…Anak-anak perlu dibekali dengan ilmu tentang lingkungan hidup agar mereka dapat mengetahui tentang perilaku sehari-hari yang dapat merugikan sehingga ke depannya mereka dapat mengubah pola pikirnya dan berperan sebagai generasi yang peduli terhadap lingkungan. Menurut (Santi Paramita et al, 2017), gerakan cinta lingkungan dapat efektif bila dimulai dari lingkungan sekolah, karena siswa biasanya patuh pada peraturan dan perintah gurunya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan bukan hanya digunakan sebagai tempat belajar mengajar tapi juga berperan dalam pembentukan karakter peserta didiknya.…”

Sosialisasi Dan Pelatihan Aplikasi Eco-Mapping Dan Green School Program Untuk Mendukung Pelestarian Lingkungan Di Sekolah

“…Pendidikan lingkungan hidup merupakan usaha melestarikan lingkungan yang dapat diajarkan dan diintegrasikan ke dalam suatu bidang studi di sekolah [16]. Beberapa aktivitas terkait eco-mapping dan green school telah dilakukan dalam percobaan sebelumnya, diantaranya: menanamkan literasi terkait lingkungan [14], analisis perangkat pembelajaran yang dikaitkan dengan eco-mapping [17], implementasi program green school di sekolah [18], [19], [20].…”

Manajemen Sekolah Hijau di SD Negeri 05 Beji Kabupaten Pemalang

“…Dengan adanya pembentukan tim dan pembagian kerja maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengorganisasian yang dilakukan SD Negeri 05 Beji sudah memenuhi unsur pengorganisasian yang mengandung tema lingkungan hidup. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Paramita et al, 2017;Sugianto et al, 2020) yang mengemukakan bahwa pengorganisasian sekolah adiwiyata membutuhkan partisipasi aktif guru dan siswa melalui integrasi kurikulum berwawasan lingkungan. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan apa target yang akan dicapai.…”

“…Guru, karyawan maupun siswa harus saling mengingatkan satu sama lain agar pembentukan karakter peduli dan berbudaya lingkungan berlangsung secara berkelanjutan. Berdasar pada hal tersebut maka pelaksanaan program sekolah hijau SD Negeri 05 Beji telah dilaksanakan berdasarkan prinsip Program Sekolah Hijau seperti dalam (Paramita et al, 2017;Sugianto et al, 2020) bahwa Adiwiyata dilaksanakan dengan menggunakan prinsip partisipatif dimana semua unsur komunitas sekolah terlibat sebagai subyek dengan tanggungjawab dan peran masing-masing. Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip berkelanjutan dimana proses kegiatan dilakukan secara bertahap dan selalu membenahi mana yang kurang untuk kemudian diadakan perbaikan pada pelaksanaan tahun berikutnya.…”