2020
DOI: 10.30862/jhm.v3i1.108
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mbaru Niang Dalam Perspektif Etnomatematika Di Kampung Ruteng Pu’u

Abstract: AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana masyarakat Manggarai menggunakan konsep matematika dalam pembuatan atap rumah adat Manggarai dan apa saja konsep matematika yang terdapat dalam atap rumah adat Manggarai. Model peneliatian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Etnografi. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Keabsahan data diperoleh melalui reliabilitas data juga melalui reliabilitas pendukung lainnya seperti teori dan fakta di lapan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Segitiga siku-siku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1) memiliki satu sisi miring; 2) tidak memiliki sumbu simetri lipat; (3) mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus; (4) tidak memiliki sumbu simetri putar; dan (5) memiliki sudut siku-siku yang besarnya 90° (Maknun, Rosjanuardi, & Jupri, 2019) Dengan keterangan adalah sisi dari segitiga siku-siku, adalah alas dari segitiga siku-siku, dan adalah tinggi dari segitiga siku-siku. Konsep segitiga siku-siku sudah ditemukan pula pada Bangunan Tradisional Uma Lenggu di bagian Ceko (Safitri, Novaldin, & Supiarmo, 2021), pada bagian Ukiran Rumah Gadang Minangkabau (Rahmawati Z & Muchlian, 2019), pada Rumah Kampung Ruteng Pu'U pada bagian atap (Muliani et al, 2020) dan Penyangga Erang-Erang (Kholisa, 2021).…”
Section: Luas ( + ') ×unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Segitiga siku-siku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1) memiliki satu sisi miring; 2) tidak memiliki sumbu simetri lipat; (3) mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus; (4) tidak memiliki sumbu simetri putar; dan (5) memiliki sudut siku-siku yang besarnya 90° (Maknun, Rosjanuardi, & Jupri, 2019) Dengan keterangan adalah sisi dari segitiga siku-siku, adalah alas dari segitiga siku-siku, dan adalah tinggi dari segitiga siku-siku. Konsep segitiga siku-siku sudah ditemukan pula pada Bangunan Tradisional Uma Lenggu di bagian Ceko (Safitri, Novaldin, & Supiarmo, 2021), pada bagian Ukiran Rumah Gadang Minangkabau (Rahmawati Z & Muchlian, 2019), pada Rumah Kampung Ruteng Pu'U pada bagian atap (Muliani et al, 2020) dan Penyangga Erang-Erang (Kholisa, 2021).…”
Section: Luas ( + ') ×unclassified
“…Pembelajaran berbasis budaya sering disebut dengan istilah etnomatematika. Para ahli berpendapat bahwa etnomatematika adalah hubungan antara matematika dan budaya (Muliani, Makur, Kurnila, & Sutam, 2020). Istilah etnomatematika diperkenalkan oleh D'Ambrosio, seorang matematikawan dari Brazil.…”
unclassified
“…Otros trabajos analizaron la práctica cotidiana de la pesca (e.g., AROCA, 2012;CHIEUS;2009, MANSILLA et al, 2022RODRÍGUEZ-NIETO et al, 2019) reportando sistemas de medidas convencionales y no convencionales constituidos por la cuarta, jeme, dedo, brazada, yarda, metro, centímetros, entre otras. Muliani et al (2020) revelaron conceptos matemáticos en la manera en la que se hace el techo de la casa tradicional (Mbaru Niang) del pueblo Manggarai, figuras geométricas como símbolos que dan una imagen de la forma de vida del pueblo y medidas no estandarizadas usadas (medir a mano, ciku, la braza). Fundamentados en la Educación matemática realista y la etnomatemática, Uskono et al (2020) analizaron el Buna, proveniente de Insana, provincia de Nusa Tenggara Oriental, Indonesia, que es un tejido que tiene figuras geométricas como el rombo y lo problematizan con estudiantes de primaria.…”
Section: Introductionunclassified