“…Kata taqwa> diterjemahkan dengan piety, kufr: disbelief, haq: truth , ma'ru> f: charity , munkar: wrong, ghaib diterjemahkan dengan kata unseen/unknown, zaka> h: alms giving, dan ta> wbah: repentance (Ali, et.al, 2012). Kajian al-Qur'an berbahasa Belanda De Heilige Queran yang dilakukan oleh (Bustam & Astari, 2018) menemukan bahwa al-Qur'an terjemah bahasa Belanda cenderung menghindari pemaknaan kosa kata di dalam al-Qur'an yang berdimensi metafisik dan penerjemahannya mengarah kepada rasionalitas yang bisa diterima oleh akal dan ilmiah, sebagai contoh, penerjemahan kata رفع َّ هللا dalam konteks kisah nabi Isa pada surah Annisa: 158, maka pada De Heilige Queran diterjemahkan dengan 'ferheaven' yang berarti 'memuliakan'. Hal ini didasari secara rasional bagi kalangan Belanda seseorang yang diangkat ke atas belum dapat diterima secara akal, sehingga makna yang digunakan dalam terjemah De Heilige Quer an, yaitu 'memuliakan' (Astari & Bustam, 2019).…”