Abstrak
Shalat dalam Islam adalah komunikasi langsung seseorang dengan Tuhan (Allah SWT). Stres adalah keadaan tidak menyenangkan dari rangsangan emosional dan fisiologis yang dialami orang dalam situasi yang mereka anggap berbahaya atau mengancam kesejahteraan mereka. Islam mengusulkan pendekatan spiritual yang cocok. Pendekatan spiritual dapat menjadi motivasi batin untuk mendorong sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan dan tanggung jawab di kalangan akademisi karena banyak tantangan yang tak terhindarkan yang dihadapi sehingga akademisi kehilangan ketekunan mereka. Mahasiswa muslim yang taat pada agama tentunya melaksanakan perintah shalat. Imbas dari beban tugas yang cukup banyak dapat menimbulkan tekanan yang berat dan berakibat stres atau depresi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pengaruh keteraturan frekuensi shalat terhadap tingkat stress pada mahasiswa muslim dengan menggunakan pendekatan konseling (studi pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel). Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik konseling yang menekankan pada aspek kejiwaan mahasiswa. Penelitian ini dirancang sebagai studi survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 50 orang mahasiswa telah dipilih sebagai sampel sekaligus populasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Pemilihan dilakukan dengan systematics purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner platform Google Form. Pembobotan hasil sampling dilakukan menggunakan Skala Likert 5 jenis. Interpretasi data menggunakan indeks khusus yang ditentukan intervalnya. Pembahasan akan dilakukan secara deskriptif-korelatif dan disajikan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan representasi keteraturan frekuensi shalat pada mahasiswa memiliki interpretasi yang cukup signifikan, maka shalat dianggap mampu menekan stress atau depresi yang dirasakan. Opini setuju mahasiswa yang menyatakan shalat mampu meredam perasaan stress yang dirasakan, muncul pada pernyataan negatif, yang mana dapat dikatakan bahwa mahasiswa bahkan mengutamakan shalat, daripada tugas kuliah, yang mana shalat ini mampu mendorong kerja tugas mahasiswa.
Kata Kunci: Shalat, Stres, Mahasiswa, Frekuensi, Keteraturan