Kecamatan Salahutu merupakan salah satu wilayah yang berpotensi dilanda tsunami. Jalur subduksi Laut Banda dan keberadaan gunung api aktid di Laut Banda menjadikan Kecamatan Salahutu sebagai salah satu daerah memiliki potensi bahaya tsunami yang tinggi. Penelitia ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya tsunami dan lahan terbagun yang diprediksi terdampak tsunami di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Penelitian ini menggunakan variabel topografi, jarak dari garis pantai dan indeks kekasaran permukaan daratan yang dianalisis yang didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No.4 tahun 2012 digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya tsunami di Kecamata Salahutu. Hasil pemodelan tsunami dengan skenario tinggi gelombang 5 meter menghasilkan luasan genangan seluas 371.11 ha, luas daerah terdampak tsunami pada ketinggian 10 meter seluas 839.34 ha, ketinggian tsunami 20 meter seluas 1.608, 08 ha, dan daerah terdampak tsunami dengan ketinggian gelombang 100 meter seluas 6.849,22 ha. Hasil analisis lahan terbangun terdampak tsunami pada skenario tinggi gelombang 5 meter seluas 159.88 ha, pada tsunami dengan ketinggian 10 meter lahan terbangun yang terdampak seluas 374.75 ha, pada tsunami dengan ketinggian 20 meter diprediksi lahan terbangun yang terdampak seluas 618.97 ha dan pada tsunami dengan ketinggian 100 meter diprediksi lahan terbangun yang terdampak seluas 1.200.75 ha. Secara spasial wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap tsunami adalah wilayah pesisir yang berhadapan dengan Laut Banda sehingga wilayah ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dalam hal mitigasi bencana. Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam penyusunan kajian mitigasi bencana dalam upaya pengurangan resiko bencana tsunami di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.