Abstrak: Sebagai wujud komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep ecoliteracy kepada anak-anak di Rumah Singgah Lumbangsari yang nantinya dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah pendampingan dengan pendekatan storytelling melalui cerita inspiratif yang mengusung tema ecoliteracy. Melalui metode ini, pengetahuan tentang ecoliteracy disampaikan kepada anak-anak dengan cara yang kreatif dan menarik, sehingga meningkatkan pemahaman mereka akan pentingnya melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar. Pemberian kuesioner merupakan sistem evaluasi yang digunakan. Dari hasil evaluasi ini, menunjukkan angka 90% keberhasilan. Dapat dilihat dari anak-anak yang sangat antusias melalui kegiatan yang dilakukan, yaitu kegiatan pembelajaran ecoliteracy dengan membuat kreasi wayang daur ulang yang kemudian diperagakan dengan cerita hasil dari imajinasi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat pengetahuan anak tentang lingkungan tetapi juga merangsang perkembangan kreativitas dan imajinasi. Selain itu, berkreasi melalui wayang daur ulang menunjukkan bahwa pentingnya memperkenalkan konsep ecoliteracy sejak usia dini merupakan langkah menuju masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan, sekaligus menanamkan profil pelajar pancasila.Abstract: As a form of commitment to community empowerment, this community service activity aims to introduce the concept of ecoliteracy to children at the Lumbangsari Shelter House which can later improve their skills and knowledge. To achieve this goal, the method used is mentoring with a storytelling approach through inspirational stories that carry the theme of ecoliteracy. Through this method, knowledge about ecoliteracy is conveyed to children in a creative and interesting way, thus increasing their understanding of the importance of preserving and protecting the surrounding environment. Questionnaires were used as the evaluation system. The results of this evaluation showed a 90% success rate. It can be seen from the children who are very enthusiastic about the activities carried out, namely ecoliteracy learning activities by making recycled puppet creations which are then demonstrated with stories from their imagination. This shows that this activity not only strengthens children's knowledge about the environment but also stimulates the development of creativity and imagination. In addition, creating recycled puppets shows that the importance of introducing the concept of ecoliteracy from an early age is a step towards a society that is more concerned about the environment, as well as instilling the student profile of Pancasila.