Abstrak: Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Bina Keluarga Remaja (BKR) Putra Harapan. Permasalahan di BKR ini terkait Pola pengasuhan yang kurang terkontrol, karena orang tua jauh menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) membuat perkembangan remaja menjadi tidak maksimal. Pembentukan BKR di harapkan mampu memfasilitasi kebutuhan remaja, agar mereka memiliki keterampilan lifeskill, namun faktanya permasalahan masih muncul, seperti belum dimilikinya keterampilan atau lifeskill oleh remaja. Dari permasalahan ini, tim pengabdi memberikan solusi dengan program suport system. Program Support System (PSS) diharapkan dapat memfasilitasi remaja untuk menyampaikan berbagai masalah dan saling memberikan edukasi antar remaja anggota BKR melalui pelatihan pendidik dan konselor sebaya. Setelah program ini berjalan diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif dan saling mensuport antar sebaya dan dapat memfasilitasi remaja memiliki lifeskill untuk mampu produktif. Sasaran kegiatan ini terdiri dari: 5 kader BKR, 50 orang tua, dan 50 remaja. Metode pengabdian dilaksanakan dengan metode pelatihan dan pendampingan kepada mitra. PSS diawali dengan melaksanakan pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya. Tahap berikutnya dilakukan pendampingan layanan untuk memastikan PSS berjalan dengan baik. Hasil program PKM ini mampu menghasilkan luaran: (1) Peningkatan keterampilan kader BKR dalam membangun suport system di BKR sebesar 100%; (2) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam menjadi pendidik dan konselor sebaya sebanyak 90%; dan (3) Peningkatan pengetahuan orangtua terkait strategi pengasuhan yang sesuai bagi anak sebanyak 80%. Luaran ini dilihat dari hasil evaluasi yang mengadobsi dari model evaluai CIPP.Abstract: This service activity was carried out at the Putra Harapan Youth Family Development (BKR). The problem at BKR is related to parenting patterns that are less controlled, because parents are far away from being Indonesian Migrant Workers (TKI) which makes adolescent development not optimal. The formation of BKR is expected to be able to facilitate the needs of youth, so that they have life skills, but in fact problems still arise, such as the lack of skills or life skills by adolescents. From this problem, the service team provides a solution with a support system program. The Support System (PSS) program is expected to be able to facilitate youth to convey various problems and provide mutual education among BKR youth members through training of peer educators and counselors. After this program is running, it is hoped that it will be able to create a climate that is conducive and mutually supportive among peers and can facilitate youth to have life skills to be productive. The target of this activity consisted of: 5 BKR cadres, 50 parents, and 50 youth. The service method is carried out using training and mentoring methods for partners. PSS begins with training for peer educators and peer counselors. The next stage is service assistance to ensure PSS runs well. The results of this PKM program were able to produce outputs: 1) Increasing the skills of BKR cadres in building a support system at BKR by 100%. 2) Increased knowledge and skills of adolescents in becoming peer educators and counselors by 90%, 3) Increased parental knowledge regarding appropriate parenting strategies for children by 80%. This output is seen from the evaluation results that adopt the CIPP evaluation model.