Memaknai Kembali Penganggaran Berbasis Kinerja Berdasarkan Studi Implementasi Penganggaran Sektor Publik

Abstract


 Budgeting practices that tend to add administrative work, are less flexible, and less accommodating are still challenges for the public sector. This study aims to review the meaning of performance-based budgeting in public sector based on a study of budgeting implementation at the Palangkaraya State Assets and Auction Services Office (KPKNL). The study was conducted qualitatively using an exploratory approach which was sharpened through observation, interviews, and theoretical analysis. The study results dismiss the old mindset that budgeting must increase from year to year, the deified behavior of the budget that there is no budget means a dead faint and the budget cannot be changed, and the assumption that the output of activities must be administrative and must exist beforehand. The study also supports that performance-based budgeting promotes better budget absorption and accountability.
 Abstrak 
 Praktik penganggaran yang cenderung menambah pekerjaan administratif, kurang fleksibel, kurang akomodatif masih menjadi tantangan bagi sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali makna penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik berdasarkan studi implementasi penganggaran pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palangkaraya. Studi ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksploratif yang dipertajam melalui proses pengamatan, wawancara, dan telaah teoretis. Hasil studi menepis pola pikir lawas bahwa penganggaran harus bertambah dari tahun ke tahun, perilaku mendewakan anggaran bahwa tidak ada anggaran berarti kegiatan menjadi mati suri atau terhenti, anggaran yang tidak bisa diubah, serta anggapan bahwa hasil atau keluaran kegiatan harus bersifat administratif dan harus ada sebelumnya. Studi ini juga mendukung bahwa penganggaran berbasis kinerja mendorong kinerja penyerapan anggaran instansi pemerintah dan akuntabilitas anggaran yang lebih baik.
 
 Keywords: akuntabilitas, penganggaran berbasis kinerja, sektor publik

Financial Administration of Information Systems Regional Government at The Regional Secretariat of Minahasa Regency

“…Budgeting as a coordination tool is a system where the budgeting process is implemented as the key to achieving good coordination between government institutions (Biswan & Grafitanti, 2021) [15]. This system controls the budget by coordinating with various agencies and establishing and comparing it with actual results.…”

Kendala Dan Kelemahan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Sektor Publik: Suatu Tinjauan

“…Beberapa penelitian sebelumnya telah melihat ke dalam subjek ini, namun jumlahnya masih terbatas. Menurut Biswan & Grafitanti (2020), terdapat kelemahan pada pola pikir bahwa anggaran harus terus meningkat dari tahun ke tahun, serta perilaku yang beranggapan bahwa jika tidak ada anggaran maka instansi pemerintah tidak akan melakukan kegiatan tertentu. Dipayana et al (2017) meneliti permasalahan yang muncul dalam penganggaran berbasis kinerja, seperti perbedaan dokumen perencanaan dan penganggaran, pelaporan kinerja yang kurang baik, sumber daya manusia yang perlu diperkuat, dan sistem terintegrasi yang masih belum optimal.…”

Analysis of the Effectiveness of Village Fund Management in Bone District, South Sulawesi

“…Robust planning cannot be achieved without budget support, because funding is a fundamental instrument for achieving a country's goals (Wasono & Maulana, 2018). Based on Government Regulation (PP) number 21 of 2004 concerning Preparation of Work Plans and Budgets of State Ministries/Agencies) commits to government that budgeting need to conducted by Performance based budgeting approach (Biswan & Grafitanti, 2021). Meanwhile, Research conducted by Samsir et.…”