Memanfaatkan Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (Hpt) Dalam Berbagai Komposisi Pakan Untuk Menjaga Produktivitas Sapi Bali (Studi Kasus Di Desa Belanga, Bangli)

Abstract

ABSTRAKPembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan terutama protein hewani yang semakin meningkat. Pembangunan pertanian saat ini telah berubah dari dominan penyediaan karbohidrat menjadi berimbang ke arah penyediaan protein hewani. Hal ini juga terkait dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat di Indonesia. Ternak sapi adalah salah satu penyedia protein hewani terbesar dan merupakan ternak ruminansia yang mengkonsumsi hijauan berupa rumput, leguminosa dan juga daun-daunan dari pohon. Hijauan pakan yang tersedia di lapangan juga sangat tergantung dengan musim. Kajian ini dilakukan di desa Belanga Kecamatan Susut Bangli, menggunakan 13 jenis hijauan pakan ternak yang ada di lokasi. Penyusunan ransum didasarkan pada kombinasi ketersediaan sumber pakan yang didasarkan pada kebutuhan nutrisi ternak agar produktivitas tetap terjaga. Kombinasi komposisi hijauan pakan ternak lokal pada bulan Nopember sampai April kandungan TDN dan proteinnya mencapai 57,03% dan 12,68%, sedangkan pada bulan Mei sampai Oktober TDN dan proteinnya mencapai 57,03% dan 12,67%.

Pemanfaatan Limbah Tanaman Jagung Solusi Ketersediaan Pakan Alternatif Bagi Ternak Sapi Di Desa Uraur Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

“…Ketersediaan hijauan bervariasi tergantung pada lokasi, cuaca, musim, dan kualitas tanah (Nurlaha et al, 2015). Selanjutnya dikatakan oleh Suyasa et al (2017) bahwa permasalahan pengembangan ternak ruminansia adalah ketersediaan bahan pakan yang tidak mencukupi baik dari segi kaulitas maupun kuantitas. Kecamatan Kairatu memiliki potensi limbah tanaman jagung dan limbah padi (dedak) yang berlimpah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif ternak sapi dengan membuat teknologi silage untuk menutupi kekurangan hijauan pada saat kondisi tersebut.…”

Kualitas Fisik Silase Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) dengan Penambahan Air Tape Ketan

“…Hijauan pakan sangat dibutuhkan khususnya bagi tenak ruminansia, hal ini karena hijauan pakan berfungsi sebagai penyedia serat kasar bagi ruminansia (Praptiwi et al, 2023), namun yang menjadi kendala adalah ketersediaanya yang sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan ternak, disisi lain, musim sangat berbengaruh terhadap ketersediaan hijauan pakan, pada musim hujan keersediaannya akan sangat melimpah namun sebaliknya di musim kemarau, hal ini perlu menjadi perhatian untuk dapat menjaga produktifitas ternak sepanjang musim (Praptiwi et al, 2017), (Suyasa et al, 2017). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menerapkan teknologi pengolahan pada hijauan pakan, sehingga dapat memperpanjang masa simpan dan meningkatkan kualitas hijauan pakan.…”

Produktivitas Pertanaman Campuran Rumput Unggul Dengan Legum Lokal Pada Lahan Galian C Di Kabupaten Karangasem

“…Pertumbuhan rumput Panikum maximum cv Trichoglume relatif lebih rendah dibanding rumput Paspalum atratum pada semua perlakuan, berbeda dengan yang dinyatakan Roni, et al (2016) yang melaporkan bahwa Panicum maximum cv Trichoglume tumbuh lebih tinggi, dengan jumlah daun dan anakan yang lebih banyak dibanding rumput Setaria splendida, dan Pennisetum purpureum. Jenis rumput Panicum maximum sesungguhnya sudah sangat adaptif diberbagai daerah khususnya Bali, sesuai yang dilaporkan Suyasa, et al (2016) bahwa rumput Panicum maximum adalah salah satu jenis hijauan yang sudah biasa diberikan kepada sapi di Desa Belangan, dan tersedia pada musim hujan maupun kemarau.…”