2020
DOI: 10.31219/osf.io/utvyk
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Membangun Kesadaran Apokaliptik melalui Sastra di Masa Pandemi

Abstract: Artikel ini membahas kesadaran apokaliptik melalu sastra. Karya sastra yang digunakan untuk mengulik kesadaran tersebut adalah novel Inferno karya Dan Brown. Penulis menemukan bahwa melalui narasi dramatik tentang fakta-fakta sains di dalam novel Inferno dapat memberikan catatan alternatif dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya virus COVID 19.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Konflik seringkali terjadi dalam proses interaksi antar-individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang masing-masing disebabkan oleh perbedaan baik dalam latar belakang interaksi, kemampuan berinteraksi, maupun tujuan berinteraksi (Makmur, 2020). Tidak terkecuali konflik juga terjadi pada masyarakat Indonesia yang mempunyai latar belakang politik, etnis, dan agama yang berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konflik seringkali terjadi dalam proses interaksi antar-individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang masing-masing disebabkan oleh perbedaan baik dalam latar belakang interaksi, kemampuan berinteraksi, maupun tujuan berinteraksi (Makmur, 2020). Tidak terkecuali konflik juga terjadi pada masyarakat Indonesia yang mempunyai latar belakang politik, etnis, dan agama yang berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Entah apa itu namanya, penulis menganggap ini sebagai ekspresi puncak kegelisahan kreator pada pendiktean terhadap bunyi lokal yang selama ini terkonsolidasi secara tidak sehat oleh pakem klasik. (Makmur, Z.;2020),.…”
unclassified
“…Dalam sesi diskusi, Udah Cilay sebagai komposer mengakui dirinya asing dan tersesat di dalam alunan bebunyian yang digubah kreator, lalu Alwi Rahman memisahkan suara dan bunyi untuk menjelaskan mana bunyi terdefinisikan (suara) dan mana other (bunyi) (Makmur, Z.;2020). Other inilah, tambah Sabri A.R, bukti ke-Ilahi-an Tuhan, dimana Tuhan Yang Maha Other/Lain menganugerahkan ruh autentik itu ke dalam diri Maskur, yang berhasil memanggungkan bunyi yang asing.…”
unclassified