2017
DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.25939
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Membangun Supply Chain Resilience dengan Pendekatan Quality Function Development: Studi Kasus Perusahaan Freight Forwarder

Abstract: Abstrak-Supply chain resilience diperlukan untuk perusahaan supaya dapat menurunkan dampak dari risiko-risiko yang dapat terjadi pada perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis supply chain resilience pada Perusahaan Freight Forwarder yang merupakan salah satu pemain dalam industri logistik maritim. Penelitian ini mengadopsi pendekatan Quality Function Deployment (QFD) yang mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan risiko maritim. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat tiga prioritas kebu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Untuk menentukan model utama penulis perlu menampilkan plot ACF dan PACF untuk melihat berapa banyak lag yang keluar [13].…”
Section: Menentukan Modelunclassified
“…Untuk menentukan model utama penulis perlu menampilkan plot ACF dan PACF untuk melihat berapa banyak lag yang keluar [13].…”
Section: Menentukan Modelunclassified
“…Menurut Wiwoho (2005), metode untuk melihat konsistensi output model terhadap nilai aktual bisa dicoba dengan uji statistik. Kriteria yang digunakan buat mengukur kebaikan model sehabis diperoleh sesuatu model merupakan Root Mean Square Error (RMSE) (Wahyuningsih, 2012). RMSE merupakan metode buat mengevaluasi sesuatu prediksi pada pemodelan.…”
Section: Nounclassified
“…Adanya jasa pengurusan transportasi juga memudahkan eksportir, pengirim, dan pemilik barang untuk mengirimkan barangnya. Nantinya pengiriman barang tersebut akan dibantu dikirimkan oleh Freight Forwarder sampai ke tangan penerima dan sebagai imbalannya pengirim barang muatan harus membayarkan upah nya (Saraswati et al, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified