2021
DOI: 10.47167/kharis.v4i1.90
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menanamkan Kerukunan di Tengah Masyarakat Multikultural Melalui Pendidikan Kristiani

Abstract: The harmony that has been torn so far as a result of the ethnicity, religion, race, and inter-group relations (SARA) conflict threatens the diversity of the nation. Even the horizontal conflicts that have occurred so far have caused wounds and trauma for all communities. This study aims to provide understanding for pastors, teachers, and believers so that they can play a role in the scope of Christian religious education to be able to emphasize the value of harmony in a multicultural society. Through a descrip… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya konflik, seperti adanya kesenjangan sosial, ekonomi, perbedaan keyakinan, suku, adat, budaya, bahasa (Shalihin et al, 2021). Keragaman suku, keyakinan, golongan, bahasa, adat tidak akan menimbulkan permasalahan atau perpecahan jika dihadapi dengan sikap saling menghargai satu dengan yang lain (Purwoto et al, 2021).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Keragaman/pluralismeunclassified
“…Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya konflik, seperti adanya kesenjangan sosial, ekonomi, perbedaan keyakinan, suku, adat, budaya, bahasa (Shalihin et al, 2021). Keragaman suku, keyakinan, golongan, bahasa, adat tidak akan menimbulkan permasalahan atau perpecahan jika dihadapi dengan sikap saling menghargai satu dengan yang lain (Purwoto et al, 2021).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Keragaman/pluralismeunclassified
“…
Multikulturalisme adalah konsep yang mencerminkan adanya keberagaman budaya, agama, etnis, bahasa, dan tradisi di suatu masyarakat (Purwoto et al, 2021). Dalam konteks Indonesia, negara yang memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan 700 bahasa daerah, multikultural menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya (Ramadani et al, 2022).
…”
unclassified
“…Nampaknya doktrin inter dan inter radikalisme, serta agama yang semakin menghancurkan semangat persatuan dalam perbedaan, adalah sumber kegagalan masyarakat majemuk. 9 Evaluasi kegiatan dialog antaragama terkait seberapa besar masyarakat Kabupaten Lumajang dapat menerima perbedaan dan melibatkan perbedaan tersebut dalam aktivitas sehari-hari. 10 Selama sepuluh tahun terakhir, Intoleransi di Indonesia telah menyebabkan perubahan perilaku dan pola pikir masyarakat yang dulunya menghargai kerja sama, kini menjadi lebih egois dan meyakini bahwa diri sendiri, komunitasnya, agamanya, dan kepercayaannya adalah yang terutama.…”
unclassified