2021
DOI: 10.30812/adma.v2i1.1265
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mencegah Trauma Pasca Bencana Gempa Bumi pada Anak dengan Terapi Rekreasional di Lombok Utara

Abstract: Earthquakes that have occurred consecutively in Lombok since July 29, 2018, have had a tremendous impact on all aspects of the lives of disaster victims, both physical, social, and psychological aspects. Various children's reactions to disasters according to the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP) depend on the damage suffered during the disaster. The death of a family member or friend is very traumatic, followed by the loss of family homes, schools, pets, and damage to the community. T… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Surendra, dalam (Safitri et al, 2021) mengatakan, gempa bumi secara konsisten terbukti berhubungan dengan masalah kondisi psikososial seperti depresi dan gangguan stres paska-trauma, sebuah survey menunjukkan bahwa, setelah peristiwa bencana, sekitar 15-20% populasi akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi post-traumatic stress disorder (PTSD), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Surendra, dalam (Safitri et al, 2021) mengatakan, gempa bumi secara konsisten terbukti berhubungan dengan masalah kondisi psikososial seperti depresi dan gangguan stres paska-trauma, sebuah survey menunjukkan bahwa, setelah peristiwa bencana, sekitar 15-20% populasi akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi post-traumatic stress disorder (PTSD), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bencana alam yang terjadi senantiasa menyebabkan hilangnya nyawa manusia maupun matinya hewan, serta berdampak psikologis (Nirwana, 2016) Bencana alam secara konsisten berhubungan dengan masalah kondisi psikososial seperti gangguan stres, trauma serta depresi. Survey menunjukkan bahwa setelaah terjadinya bencana sekitar 15-20% populasi mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi trauma (Safitri, Jumadi, Romadonika, & Pratiwi, 2021a).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Trauma tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena akan berdampak pada kehidupan individu (Safitri, Jumadi, Romadonika, & Pratiwi, 2021b).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kepanikan warga khususnya mereka yang memiliki rumah setinggi 1 lantai memilih untuk menunggu tim penyelamat dengan menaiki genteng bersama keluarga masing-masing. Masyarakat yang sering dilanda banjir pastilah mengalami trauma yang mendalam (Antoni, 2012) dan ketakutan akan bencana tersebut terus menghantui mereka mengingat tidak hanya kerugian secara material yang kemungkinan bisa menjadi dampak, akan tetapi juga nyawa mereka (Safitri, 2021). Meski mengetahui bahwa daerah tempat tinggalnya merupakan wilayah rawan banjir, masyarakat Dusun Biting tetap memilih untuk bertahan dalam keadaan tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified