Mendorong Green Entrepreneurial Intention Melalui Green Economy dan Green Entrepreneurial Orientation

Abstract

Aligning with the achievement of the sustainable development goals (SDGs) agenda in 2030 and the G-20 presidency in Indonesia, a study was conducted on entrepreneurship learning in higher education. The purpose of this research is to explore the relationship between green economy, green entrepreneurial orientation and green entrepreneurial intention among university students. Educational institutions as stakeholders are responsible for organizing entrepreneurship learning that is in line with global community commitments in dealing with climate change and achieving sustainable prosperity. The study involved 175 business school students in Jakarta using convenience sampling. The results show the direct effect of green economy and green entrepreneurial orientation on green entrepreneurial intention and the formation of a mediating effect through green entrepreneurial orientation. The significance of the three variables forms the green triangle model so that it can be considered as a basis for learning mechanisms for eco-friendly entrepreneurship. Efforts to foster student interest are formed through green entrepreneurial orientation so that this construct is important in building environmentally-oriented entrepreneurship. Stakeholder collaboration is needed in implementing green entrepreneurship as pathway in an achieving SDGs agenda and dealing with climate change.

Penerapan Green Economy dalam Budaya Organisasi Kulaku Indonesia

“…Kulaku, sebagai sebuah perusahaan rintisan tentu saja juga menyadari hal ini. Konsep green economy memang mempengaruhi orientasi perusahaan dan organisasi dalam menjalankan bisnisnya (Nuringsih, Nuryasman, & Rosa, 2022). Kulaku didirikan pada tahun 1999, dipimpin oleh Mustopa sebagai CEO dibantu beberapa anak muda yang memiliki minat dan kepedulian terhadap petani kelapa di daerahnya.…”

Pengaruh Edukasi Kewirausahaan, Preferensi Risiko Dan Kreativitas Terhadap Intensi Berwirausaha

“…Hal ini sesuai dengan Armitage dan Conner bahwa secara dimensional intensi meliputi desire, Pengaruh Edukasi Kewirausahaan, Preferensi Risiko dan Adinagoro & Nuringsih. Kreativitas Terhadap Intensi Berwirausaha self-prediction, and behavior" (Nuringsih et al, 2022) sehingga terbentuknya intensi dalam aktivitas kewirausahaan mendukung terbentuknya perhatian dan tindakan seseorang dalam aktivitas kewirausahaan. Jika dikaitkan dengan theory of planned behavior (TPB) disebutkan bahwa intensi membentuk perilaku sehingga membuktikan bahwa intensi sebagai prediktor perilaku terbaik sehingga menjadi aspek penting yang perlu dikaji dalam program edukasi kewirausahaan.…”

“…Dimensi ini sebagai bagian orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) diantaranya "pro-active, innovativeness, and risk taking" sehingga selaras dengan Zhang et al, (2015) bahwa preferensi pengambilan risiko merupakan karakteristik seorang wirausahawan. Studi sebelumnya (Nuringsih et al, 2022) menunjukan pengaruh signifikan orientasi kewirausahaan dengan intensi kewirausahaan. Selaras dengan mekanisme tersebut, preferensi risiko dipertimbangkan sebagai salah satu faktor dalam menelaah intensi mahasiswa dalam kewirausahaan.…”

Pengaruh Pendidikan Keberlanjutan dan Perubahan Sikap Lingkungan terhadap Tindakan Berkelanjutan Mahasiswa

“…Adanya perubahan sikap positif dikaitkan dengan peningkatan kesediaan individu untuk mengambil tindakan pro-lingkungan. Menururt Kartika Nuringsih et al, (2022) kesadaran lingkungan adalah langkah awal dalam perubahan sikap. Individu yang memiliki kesadaran lingkungan cenderung lebih terbuka terhadap informasi tentang masalah lingkungan dan lebih mungkin untuk merespons dengan sikap yang lebih positif.…”