Gender merupakan pembedaan peran, atribut, sifat, sikap, atribut,maupun perilaku yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Terdapat perbedaan secara biologis antar laki-laki dan perempuan, namun kebudayaan di masyarakat menafsirkan perbedaan biologis tersebut menciptakan tuntutan sosial dalam kepantasan berperilaku, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hak-hak, sumber daya, maupun kuasa. Maka disebutlah diskriminasi ini sebagai ketimpangan gender, ketimpangan gender masih menjadi isu yang terjadi pada seluruh aspek kehidupan di Indonesia, yang mana masih terdapat gap antara laki-laki dan perempuan yang terkait dengan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar disini menyangkut aspek pekerjaan, pendidikan, hingga kesehatan. Yang mana hal tersebut dapat berakibat pada tidak terlaksananya kesetaraan gender, dan hal tersebut juga masih dialami Indonesia saat ini. Padahal kesetaraan dan dan berkurangnya ketimpangan merupakan indikator dalam menentukan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia yang ditunjukkan berdasarkan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI). Maka dalam penelitian ini akan membahas tentang bagaiman indikator ketimpangan gender yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Perkapita dari perempuan akan berpengaruh pada IPEI daripada Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Perkapita dari laki-laki. Dan berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode analisisis regresi linier berganda dengan menggunakan software eviews diperoleh hasil bahwa AHH, RLS dan Pengeluaran Perkapita dari perempuan berpengaruh signifikan terhadap IPEI sedangkan pada laki-laki hanya Pengeluaran Perkapita yang berpengaruh secara signifikan terhadap IPEI pada alpha 0.01.
Kata Kunci : Ketimpangan Gender, Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, AHH, RLS, Pengeluaran Perkapita