Guru honorer direkrut untuk mengatasi kekurangan guru di sekolah negeri, namun perekrutannya tampak kurang terencana. Proses rekrutmen seperti ini menghasilkan ketidakefektifan dalam pengelolaan dan pembinaan para guru honorer tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan guru honorer yang dapat mendukung optimalisasi kinerja sekolah pada jenjang pendidikan dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun bersama perwakilan guru honorer dan juga kepala sekolah dari Jawa Barat dan Banten. Selain itu, dikembangkan pula kuesioner menggunakan google form yang dapat diisi oleh guru honorer dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Analisis terhadap permasalahan guru honorer dilakukan terkait: (i) perencanaan kebutuhan, (ii) proses rekrutmen, (iii) pengembangan karier, serta (v) kompetensi, kinerja, dan kesejahteraan. Penelitian ini merekomendasikan: (i) perencanaan kebutuhan dan rekrutmen guru honorer agar dikelola langsung oleh dinas pendidikan, (ii) dalam merekrut guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebaiknya diterapkan aturan afirmasi yang memberikan rasa keadilan, (iii) undangan untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri, sebaiknya menuliskan langsung nama guru yang diundang untuk mencegah penugasan oleh kepala sekolah yang cenderung mengutamakan guru ASN, (iv) pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan guru honorer.