“…Prestasi akademik ditengarai juga menjadi penentu terjadinya kecurangan akademik. Demikian pula dengan ketidak jujuran akademik, kontrol eksternal akan efektif jika individu masih di level rendah, dan sebaliknya, semakin tinggi level penalaran moral individu, maka akan semakin tinggi regulasi internalnya (Khotimah et al, 2017) Selain itu, sistem pendidikan di Indonesia yang lebih mengutamakan pada pencapaian hasil dan bukan proses belajar itu sendiri telah membentuk karakter siswa yang berani melakukan apapun asalkan mendapat nilai yang tinggi atau mencapai kelulusan. Adanya berbagai macam tekanan misalnya mendapatkan ranking atau peringkat, menjadi siswa unggul, tekanan dari orangtua, guru dan lingkungan untuk meraih hasil terbaik (Idrus, Asadi, & Mokhtar, 2016).…”