Meningkatkan Mutu Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Melalui Pembelajaran Elektronik (E-Learning)

Abstract

Pembelajaran yang dilakukan secara e-learning masih kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran online masih membingungkan dan menjadikan beberapa peserta didik pasif. Perbedaan ekonomi setiap siswa yang berbeda juga menjadi kendala dalam pembelajaran berbasis online. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh pembelajaran e-learning terhadap mutu belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel sama dengan populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan tiga cara, yaitu penelitian lapangan (Field Research), kepustakaan (Library Research), dan riset internet (Online Research). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yakni dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran e-learning berada dalam kategori sedang. Mutu pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi juga berada dalam kategori sedang. Pembelajaran e-learning memiliki pengaruh yang terhadap mutu belajar mahasiswa. Disimpulkan bahwa pembelajaran e-learning memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap mutu belajar mahasiswa. Diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran e-learning secara inovatif, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Keterampilan Berbicara Mahasiswa

“…Tik Tok secara umum diakui sebagai layanan yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna karena hanya mendukung musik dan video yang bertahan paling lama sekitar 30 hari, atau karena hanya platform media sosial untuk memposting video yang disertai dengan musik. Tik Tok kini hadir di Playstore, dimana Playstore juga merupakan aplikasi resmi Google yang memudahkan pengguna smartphone untuk menginstal atau memperbarui aplikasi lain yang mirip dengan Tik Tok (Shoukat et al, 2023;Pratama & Muchlis, 2020;Alexandro, R., Hariatama, F. ., & Uda, 2022;Nurviantika & Umam, 2023).…”

The power of connection: Resource and responsibility in the virtual community experience of Italian trans and gender‐diverse activists

“…SNSs facilitate online activism by (a) providing individuals with a space to share personal experiences and opinions, linking them to broader social causes (e.g., #metoo movements); (b) enabling members to offer support, coordinate activities and respond to criticism, like in "digilantism," where norm violations, such as heterosexism or misogyny, are exposed and publicly condemned, fostering awareness and activism within these virtual communities; and (c) allowing individuals to engage beyond their immediate virtual circles, collectively shaping and disseminating new narratives, like the women's #freethenipple movement, which seeks to normalize non-sexualized representations of breasts and reclaim female autonomy over their bodies (Greijdanus et al, 2020). SNS, such as TikTok or Instagram, offer unique opportunities for learning and advocacy movements, fostering self-expression and social activism, especially for younger generations (Alexandro, Hariatama, & Uda, 2022). A virtual space with these characteristics attracts members and leaders who are often marginalized in the physical societies they inhabit and who utilize virtual platforms to create new communities they could not form in offline space (Noveck et al, 2021).…”

“…SNS, such as TikTok or Instagram, offer unique opportunities for learning and advocacy movements, fostering self‐expression and social activism, especially for younger generations (Alexandro, Hariatama, & Uda, 2022). A virtual space with these characteristics attracts members and leaders who are often marginalized in the physical societies they inhabit and who utilize virtual platforms to create new communities they could not form in offline space (Noveck et al, 2021).…”

Pengujian Penetrasi Pada Website ELEARNING2.BINADARMA.AC.ID Dengan Metode Ptes (Penetration Testing Execution Standard)

“…Kemajuan dunia teknologi informasi yang semakin melesat maju, kebutuhan mekanisme dan konsep belajar mengajar berbasis IT tentunya tak terelakan bagi yang memerlukan sebuah keamanan pada sistem. Hal ini yg menciptakan konsep dengan e-learning membawa dampak positif yakni mengubah pola pendidikan konvensional menuju daring [1]. Pembelajaran pada mode e-learning tentu saja memiliki data yang disimpan, pada proses tersebut membuktikan bahwa adanya kegiatan upload dan download mahasiswa, pentingnya data tersebut tentu perlu diterapkan pengujian keamanan yakni dengan pengujian penetrasi untuk mengetahui tingkat kerentanan agar terhindar dari pihak yang bertanggung jawab.…”