2014
DOI: 10.7454/ai.v29i3.3544
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menumbuhkan (Kembali) Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam di Tapanuli Selatan

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
5
0
12

Year Published

2015
2015
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(17 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
12
Order By: Relevance
“…Dengan demikian, kearifan lokal secara substansial merupakan norma yang berlaku, diyakini kebenarannya, dan menjadi acuan masyarakat dalam bertindak dan berperilaku. Kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam komunitasnya (Lubis, 2005).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan demikian, kearifan lokal secara substansial merupakan norma yang berlaku, diyakini kebenarannya, dan menjadi acuan masyarakat dalam bertindak dan berperilaku. Kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam komunitasnya (Lubis, 2005).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Skenario 4 gambar 4 merupakan upaya menemukan berbagai ideologi terkait tata kelola sumber daya air dengan pendekatan kearifan lokal (Lubis 2005). Skenario tersebut merupakan sistem yang diharapkan dapat menguntungkan perusahaan dan warga yang kontra karena dapat menjadikan pengelolaan air dalam kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memungkinkan warga, pemerintah dapat menjadi bagian pemilik institusi dengan dikerjasamakan perusahaan sebagai investor dan manajemen.…”
Section: Alternatif Penyelesaian Konflikunclassified
“…Pengetahuan lokal yang bersumber dari kebudayaan masyarakat dianggap memberi banyak solusi dalam pembangunan karena merupakan hasil 'belajar' dari masyarakat lokal dalam mesikapi dinamika perubahan lingkungan mereka (Lubis, 2005). Pengetahuan lokal yang ada memberikan indikasi bahwa masyarakat lokal berpartisipasi dalam melakukan kontrol dalam pemanfaatan sumber daya yang ada karena merekalah yang memiliki kepentingan terhadap sumber daya tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keduanya memliki landasan filosofis yang berbeda. Pantangan memiliki corak religio-magis sementara larangan terkait dengan aturan hukum adat (Lubis, 2005). Meskipun memiliki landasan yang berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation