“…Pada penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tinggi atau rendahya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik tidak dipengaruhi oleh penerapan model pembelajaran PACE dan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik karena peserta didik dengan gaya belajar visual yang mengikuti pembelajaran dengan model PACE dari pada peserta didik dengan gaya belajar auditori dan kinestetik sejalan dengan pendapat (Rahayuningsih, 2016). Hal serupa juga dialami peserta didik yang tidak menerapkan pembelajaran PACE bahwa peserta didik dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis lebih baik daripada peserta didik dengan gaya belajar auditori dan kinestetik (Wardhani, 2015) Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan ini berbeda dengan hasil penelitian (Nofrianto et al, 2016) yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar audio, visual, dan kinestetik terhadap keterampilan proses sains peserta didik. Hal ini terjadi karena antara penelitian Hasyim, dkk dengan penelitian ini menerapkan model pembelajaran yang berbeda untuk kelas eksperimennya.…”