AbstrakBeberapa tantangan dalam kegiatan perakitan klon unggul baru tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) melalui metode p e r s i l a n g a n b u a t a n ( k o nve n s i o n a l ) diantaranya adalah membutuhkan waktu yang lama, sifat heterozigositas yang tinggi dan tingkat keberhasilan yang belum optimal. Bioteknologi diharapkan dapat menjadi metode pendukung dalam menjawab t a n t a n g a n y a n g t e r j a d i t e r s e b u t . Perkembangan teknik in vitro dan rekayasa genetika telah memberikan terobosan baru dalam perbanyakan dan perbaikan genetik tanaman karet. Pemanfaatan bioteknologi telah berdampak pada proses perbaikan g e n e t i k t a n a m a n k a r e t d a l a m h a l produktivitas, kesehatan tanaman, dan peningkatan toleransi terhadap cekaman. Selain itu penggunaan marka molekuler sangat bermanfaat untuk percepatan seleksi dalam kegiatan pemuliaan tanaman karet. Teknik tersebut juga berguna dalam identifikasi klon dan tetua, analisis keanekaragaman genetik, pengawasan hasil persilangan buatan, penciri klon dan biologi reproduksi. Tulisan ini menjabarkan tentang pendekatan bioteknologi untuk meningkatkan potensi genetik tanaman karet.