Mikroenkapsulasi Konsentrat Asam Lemak Tak Jenuh Dari Minyak Ikan Patin

Abstract

Catfish fillet processing industries produce several wastes, such us belly flap. This part has high fat content that can be a source of essential fatty acids. This research aimed to evaluate the physicochemical characteristics of the unsaturated fatty acids obtained from pangasius fish encapsulated with maltodextrin and sodium caseinate at different combinations. To determine the best combination of maltodextrin and sodium caseinate with ratio 90/10, 80/20, and 70/30, parameters such as emulsion viscosity, product yield, microencapsulation efficiency, encapsulated oil yield, water solubility, morphology and whiteness were measured. Based on the results, maltodextrin and sodium caseinate ratio of 70/30 was the most optimal because it resulted in the highest values in terms of microencapsulation efficiency (63.08%) and oil microencapsulation yield (24.13%).

Review: Penambahan Mikroenkapsulasi Minyak Ikan Pada Pakan Sebagai Inovasi Enrichment Feed Untuk Meningkatkan Produktivitas Unggas

“…Omega 3 merupakan konfigurasi asam lemak yang memiliki posisi ikatan rangkap pertama pada atom karbon nomor 3 dari ujung gugus metilnya (Idrus, 2013). Asam lemak esensial yang termasuk dalam kelompok asam lemak omega-3 adalah α-linolenat (ALA), Asam Eikosa-pentaenoat (EPA), dan Asam Docosaheksaenoat (DHA) (Khamidah, et al, 2019). Asam lemak omega 3 adalah asam lemak rantai panjang atau Polyunstaurated fatty acids (PUFAs) yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah, penting untuk perkembangan myocardium, otak dan retina, serta merupakan komponen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh (Ellulu, et al, 2015).…”

“…Kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi merupakan penyebab utama tingkat kerusakan pada minyak ikan, seperti mudah teroksidasi jika terpapar oksigen, sehingga menjadi tengik dan daya simpan menurun (Khamidah, et al, 2019). Penambahan minyak ikan pada pakan unggas dilakukan sebagai sumber energi dalam penyusunan ransum dan juga untuk mendapatkan produk ternak yang tinggi kandungan asam lemak omega-3 (Malvin, 2017).…”

“…Spray drying dapat digunakan pada bahan yang labil terhadap panas, kemudian akan disalut dan diubah menjadi bentuk bubuk dengan stabilitas yang tinggi serta memiliki ukuran partikel yang kecil. Hasil produk mikroenkapsulasi menggunakan metode spray drying dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah desain spray dryer, bahan penyalut dan bahan pengemulsi, serta ketepatan setiap tahapan dalam proses mikroenkapsulasi (Khamidah, et al, 2019).…”

“…Maltodextrin merupakan salah satu bahan penyalut yang berasal dari hasil hidrolisis pati menggunakan enzim atau asam dan mengandung senyawa α-D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4 glikosidik dan memiliki nilai dextrose equivalent (DE) kurang dari 20. Maltodextrin memiliki daya perlindungan rendah karena tidak mempunyai sifat lipofilik, untuk itu harus dikombinasikan dengan bahan lain (Khamidah, et al, 2019). Maltodextrin potensial untuk digunakan sebagai bahan penyalut karena harganya murah, tidak memiliki rasa yang kuat sehingga tidak mempengaruhi komponen inti, daya larut tinggi, dan melindungi komponen inti dari oksidasi.…”

“…Penyimpanan dan pendistribusian minyak ikan dalam bentuk cair juga sulit untuk dilakukan (Malvin, 2017). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan melindungi kestabilan komponen asam lemak omega 3, serta memudahkan penanganan dan pencampuran minyak ikan dalam pakan adalah dengan melakukan mikroenkapsulasi minyak ikan (Khamidah, et al, 2019;Malvin, 2017;Idrus, 2013) Penggunaan mikroenkapsulasi minyak ikan sebagai tambahan pakan pada unggas telah dilakukan pada broiler, layer, juga pada puyuh. Malvin (2017) telah melakukan penelitian dengan menambahkan mikroenkapsulasi minyak ikan untuk ayam broiler.…”