2019
DOI: 10.26858/pembelajar.v3i1.8649
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Minat Belajar Mahasiswa dengan Menggunakan Blended Learning melalui Google Classroom pada Pembelajaran Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD

Abstract: ABSTRAKPenelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi minat belajar mahasiswa dengan blended learning menggunakan kelas google. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa semester empat tahun akademik 2018/2019. Pengambilan sampel dengan purposive sampling adalah kelas IV A yang berjumlah 44 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi, yaitu kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
3
Order By: Relevance
“…Blended Learning adalah salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru ketika proses pembelajaran, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Menurut Torraro (2007) dalam (Inggriyani et al, 2019) Blended Learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran elektronik (e-learning). Program Blended Learning terdiri dari beberapa kategori, yaitu: 1) Menyelesaikan kurikulum secara online penuh dengan semua pembelajaran dilakukan secara online dan jarak jauh dan tanpa ada unsur tatap muka (offline); 2) Kurikulum online penuh dengan opsi instruksi tatap muka, tetapi tidak diwajibkan; 3) Pembelajaran sebagian besar atau seluruhnya dilakukan secara online dengan hari-hari tertentu dilakukan secara offline (di kelas/di sekolah); 4) Sebagian besar atau sepenuhnya kurikulum online di sekolah atau ruang kelas tempat siswa bertemu setiap hari; 5) Instruksi di dalam kelas dengan komponen online dan penting untuk memperpanjang pembelajaran di luar kelas dan hari-hari di luar sekolah; 6) Instruksi kelas yang mengintegrasikan sumber daya online, tetapi sedikit atau tidak ada persyaratan untuk siswa online; 7) Pengaturan tatap muka dengan sedikit atau tanpa sumber daya/komunikasi online (Hrastinski, 2019).…”
Section: Model Pembelajaran Blended Learningunclassified
“…Blended Learning adalah salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru ketika proses pembelajaran, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Menurut Torraro (2007) dalam (Inggriyani et al, 2019) Blended Learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran elektronik (e-learning). Program Blended Learning terdiri dari beberapa kategori, yaitu: 1) Menyelesaikan kurikulum secara online penuh dengan semua pembelajaran dilakukan secara online dan jarak jauh dan tanpa ada unsur tatap muka (offline); 2) Kurikulum online penuh dengan opsi instruksi tatap muka, tetapi tidak diwajibkan; 3) Pembelajaran sebagian besar atau seluruhnya dilakukan secara online dengan hari-hari tertentu dilakukan secara offline (di kelas/di sekolah); 4) Sebagian besar atau sepenuhnya kurikulum online di sekolah atau ruang kelas tempat siswa bertemu setiap hari; 5) Instruksi di dalam kelas dengan komponen online dan penting untuk memperpanjang pembelajaran di luar kelas dan hari-hari di luar sekolah; 6) Instruksi kelas yang mengintegrasikan sumber daya online, tetapi sedikit atau tidak ada persyaratan untuk siswa online; 7) Pengaturan tatap muka dengan sedikit atau tanpa sumber daya/komunikasi online (Hrastinski, 2019).…”
Section: Model Pembelajaran Blended Learningunclassified
“…Research has shown that the blended learning implementation has exhibited a sizeable positive effect on the teaching and learning process (Al lHassan & Shukri, 2017;Dziuban et al, 2018), including its implementation in Indonesia (Surjono et al, 2017;Kristanto et al, 2017;Siregar & Aswan, 2019). When face-to-face learning coupled with online learning is carried out, it makes student learning resources broader, and student interaction and participation increase (Al lHassan & Shukri, 2017;Inggriyani et al, 2019). Besides, blended learning provides flexibility to the teacher and increases the time to provide feedback to students (Margolis et al, 2017;Shamad, Asfiati;Wekke, 2019).…”
Section: Blended Learningmentioning
confidence: 99%
“…Banyak penelitian yang dilakukan mengenai penggunaan Google Classroom sebagai salah satu platform pelaksanaan E-Learning di sekolah maupun universitas di berbagai negara. Contohnya adalah penelitian yang dilakukan di Pangasinan State University, Philipina [7], Universiti Utara Malaysia [8], dan riset dari Universitas Pasundan tentang penggunaan Google Classroom untuk pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar [9] . Secara umum, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa penggunaan Google Classroom untuk menerapkan E-Learning di institusi pendidikan yang diteliti mendapatkan respon yang baik, bahkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified