Pengalaman bercerai belum tentu mudah untuk dihadapi setiap anggota keluarga, termasuk anak dengan berbagai kisaran usia. Perceraian orang tua memiliki dampak terhadap keadaan psikologis anak. Sehingga, dibutuhkan pendekatan teraupetik yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan intervensi kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Metode intervensi yang digunakan adalah Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) yang dilakukan secara daring selama kurang lebih enam minggu dengan total 5 sesi. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 5 orang dengan kriteria individu minimal berusia 18 tahun yang memiliki orang tua yang sudah bercerai, bersedia mengikuti rangkaian intervensi, dan menyatakan perceraian sebagai salah satu sumber stress. Pre-test, post-test, dan follow-up dilakukan untuk mengukur distress dengan kuesioner General Health Questionnaire (GHQ-12), mindfulness dengan kuesioner The Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ), dan kesepian dengan kuesioner UCLA Loneliness Scale Versi 3 secara daring. Selain melihat perubahan skor pada pre-test, post-test, dan follow-up, analisis statistik lanjut juga dilakukan menggunakan uji friedman dan uji repeated measures ANOVA. Data kualitatif diambil melalui observasi serta diskusi selama proses intervensi berlangsung. Hasil intervensi kelompok menunjukkan terjadi perubahan skor rata-rata pre-test, post-test, dan follow-up pada tingkat distress, mindfulness, dan kesepian. Pemberian intervensi signifikan dalam penurunan distress dan meningkatkan mindfulness pada dimensi non-judging of inner experience. Namun, tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam menurunkan kesepian serta meningkatkan mindfulness pada dimensi observing, describing, acting with awareness, dan non-reactivity to inner experience. Berdasarkan hasil kualitatif, secara umum partisipan merasakan adanya perubahan ke arah yang lebih baik dan merasakan kebersamaan.