2021
DOI: 10.20527/jgp.v2i2.5011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Tradisional Kampung Air Kelurahan Mantuil Kota Banjarmasin

Abstract: Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di perkotaan memicu urbanisasi. Seiring dengan kebutuhan hunian, orang cenderung menggunakan sempadan sungai sebagai tempat tinggal. Salah satu kawasan permukiman sempadan sungai di Kota Banjarmasin yang berkembang yaitu sempadan sungai Martapura Kelurahan Mantuil. Ditinjau dari aspek geologis, geografis, dan morfologis, Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang rawan banjir, hampir setiap tahun banjir terjadi termasuk di Kota Banjarmasin. Dampaknya, banyak masyarakat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
0
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
1
0
0
4
Order By: Relevance
“…Unfortunately, the monthly income from these jobs ranges from Rp1,000,000 to Rp1,500,000 ($65 to $100), falling below the Regional Minimum Wage (UMR). Moreover, their expenses exceed 90% of their income (Shofwan et al, 2021). This information confirms that job and employment in a slum area tend to be impermanent, precarious, and associated with unpredictable income (Akter et al, 2021).…”
Section: Human Capital-driven Livelihood Adaptationsupporting
confidence: 60%
“…Unfortunately, the monthly income from these jobs ranges from Rp1,000,000 to Rp1,500,000 ($65 to $100), falling below the Regional Minimum Wage (UMR). Moreover, their expenses exceed 90% of their income (Shofwan et al, 2021). This information confirms that job and employment in a slum area tend to be impermanent, precarious, and associated with unpredictable income (Akter et al, 2021).…”
Section: Human Capital-driven Livelihood Adaptationsupporting
confidence: 60%
“…Konsep permukiman di bantaran sungai ini, sangat memperhatikan keseimbangan ekosistem karena masih menganggap sungai sebagai potensi alam. Peletakan tata letak rumah merupakan kearifan tradisional, karena koridor utara-selatan terbentuk antara bangunan (Shofwan et al, 2021).…”
Section: E Tipologi Permukiman Penduduk DI Sekitar Bantaran Sungai Deliunclassified
“…Penelitian terkait Pola Permukiman Terdampak Lumpur Lapindo dilaksanakan mengunakan metode penelitian mix method analysis yakni gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif (Shofwan et al, 2021). Menurut Sugiyono (2015) metode kuantitatif disebut juga sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme, dalam metode kuantitatif data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.…”
Section: Rancangan Penelitianunclassified