2016
DOI: 10.17977/um001v1i32016p095
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Dialog “4d” Untuk Meningkatkan Kesadaran Multi Kultural Siswa Sma Di Kota Malang

Abstract: Seorang konselor akan dikatakan profesional apabila mampu menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah siswa, menguasai kerangka teoritik dan praksis Bimbingan dan Konseling (BK), merancang program BK, mengimplementasikan program BK yang komprehensif, menilai proses dan hasil kegiatan BK, memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional serta menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Tahap analisis kebutu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Angket kesadaran multikultural siswa diberikan untuk mengetahui perubahan tingkat kesadaran siswa sebelum dan sesudah menggunakan Aplikasi Banten Harbour. Instrumen angket kesadaran multikultural berisi 22 penyataan dengan pilihan jawaban berskala likert 1-4 yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju yang dikembangkan berdasarkan indikator kesadaran multikultural oleh Sue et al (2022) yang diterjemahkan oleh Hambali (2016) karena pendapat tersebut mencakup berbagai keberagaman mulai dari budaya, etnis, agama, hingga Bahasa sehingga dapat menggambarkan kesadaran multikultural siswa secara menyeluruh dalam berbagai bidang keberagaman.…”
Section: Gambarunclassified
“…Angket kesadaran multikultural siswa diberikan untuk mengetahui perubahan tingkat kesadaran siswa sebelum dan sesudah menggunakan Aplikasi Banten Harbour. Instrumen angket kesadaran multikultural berisi 22 penyataan dengan pilihan jawaban berskala likert 1-4 yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju yang dikembangkan berdasarkan indikator kesadaran multikultural oleh Sue et al (2022) yang diterjemahkan oleh Hambali (2016) karena pendapat tersebut mencakup berbagai keberagaman mulai dari budaya, etnis, agama, hingga Bahasa sehingga dapat menggambarkan kesadaran multikultural siswa secara menyeluruh dalam berbagai bidang keberagaman.…”
Section: Gambarunclassified
“…Hal ini diperkuat dengan pendapat bahwa konselor tidak boleh melupakan nilai-nilai budaya dimana konseli berada, karena proses pertimbangan nilai dengan menggunakan budaya di sekitar masyarakat akan lebih efektif dan mudah di pahami oleh masyarakat itu sendiri (Pedersen, 2002;Sari et al, 2018Sari et al, , 2020Sari & Bulantika, 2019;Sumari et al, 2008). Penelitian lain yang menyatakan dengan adanya layanan berbasis budayadapat digunakan sebagai salah satu cara seseorang mengekspresikan perasaannya untuk memfasilitasi perbaikan diri, mengatasi permasalahan ataupun mengambil keputusan dan perbaikan hubungan interpersonal dengan berbagai situasi permasalahan (Hambali, 2016). Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai toma loa se banari sangat tepat diaplikasikan ke dalam layanan bimbingan khususnya perencanaan karier siswa SMA.…”
Section: Hasilunclassified
“…Konflik yang terjadi dalam kehidupan remaja akan membuat tingkat emosional lebih tinggi sehingga mengakibatkan remaja belum mampu dalam mengendalikan emosinya dengan pikiran sehat (Hambali, 2013). Remaja yang kurang mampu menghadapi konflik akan memunculkan bahaya dan kerugian bagi dirinya sendiri maupun orang lain yang pada akhirnya akan muncul dendam di antara mereka (Hambali, 2016). Dalam hal ini, keterampilan manajemen konflik remaja khususnya siswa SMP perlu untuk ditingkatkan.…”
unclassified