2020
DOI: 10.30649/japk.v10i1.60
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Evaluasi Trayek Kapal Tol Laut untuk Maluku dan Papua Bagian Selatan

Abstract: Indonesia sebagai negara kepulauan mengharuskan Indonesia memiliki konektivitas yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan ekonomi. Program Tol Laut yang dimulai tahun 2016 merupakan program pemerintah yang dirancang untuk membuat konektivitas antar wilayah di Indonesia dengan pelayaran rutin dan terjadwal khususnya ke wilayah Indonesia Timur dan wilayah 3T (Terpencil, Terluar, dan Terdalam). Implementasi program tol laut harus dilakukan evaluasi dari pemerintah yang salah satunya adalah ev… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Secara umum hasil evaluasi implementasi tol laut dari berbagai penelitian menunjukkan hasil yang belum optimal. Misalnya tol laut rute wilayah Maluku dan Papua Selatan menurut penelitian Yunianto et al (2020), menyatakan bahwa pola operasi kapal paling optimal (minimum Required Freight Rate) adalah pola operasi hub-spoke dengan pelabuhan pengumpul (hub port) di Saumlaki. Kebutuhan armada yang diperlukan untuk mendukung pola operasi tersebut adalah Satu kapal berkapasitas 296 TEUs, Tiga unit kapal berkapasitas 60 TEUs dan Satu unit kapal berkapasitas 87 TEUs.…”
Section: B Implementasi Dan Evaluasi Tol Lautunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Secara umum hasil evaluasi implementasi tol laut dari berbagai penelitian menunjukkan hasil yang belum optimal. Misalnya tol laut rute wilayah Maluku dan Papua Selatan menurut penelitian Yunianto et al (2020), menyatakan bahwa pola operasi kapal paling optimal (minimum Required Freight Rate) adalah pola operasi hub-spoke dengan pelabuhan pengumpul (hub port) di Saumlaki. Kebutuhan armada yang diperlukan untuk mendukung pola operasi tersebut adalah Satu kapal berkapasitas 296 TEUs, Tiga unit kapal berkapasitas 60 TEUs dan Satu unit kapal berkapasitas 87 TEUs.…”
Section: B Implementasi Dan Evaluasi Tol Lautunclassified
“…Copyright©2022 by Agricola Journal e-ISSN: 2354 -7731 ; p-ISSN: 2088 -1673 dibandingkan nilai subsidi tahun 2018 sebesar Rp119,21 milyar menjadi Rp59,46 milyar rupiah (Yunianto et al, 2020).…”
Section: B Implementasi Dan Evaluasi Tol Lautunclassified