Data curah hujan produk satelit dapat digunakan sebagai alternatif keterbatasan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan. Akurasi data hujan satelit sangat bervariasi antar wilayah karena faktor lingkungan yang beragam, sehingga validasi hujan data satelit sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji akurasi data hujan harian Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) pada 7 stasiun hujan di Provinsi Kalimantan Barat. Metode point-to-pixel digunakan untuk membandingkan curah hujan harian pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sepanjang 20 tahun (2002 – 2021) dengan data curah hujan CHIRPS yang bersesuaian dengan lokasi stasiun hujan. Validasi data CHIPRS menggunakan dua jenis validasi yaitu validasi kontinu dan validasi kategorial. Validasi kontinu diperoleh rata-rata korelasi Pearson (R), percent bias (Pbias), mean error (ME), mean absolute error (MAE), dan root mean square error (RMSE) adalah 0,25, 9,92 %, 0,68 mm, 12,17 mm, dan 19,82 mm. Berdasarkan nilai rata-rata percent bias dan korelasi Pearson, estimasi hujan data CHIRPS sangat baik, namun mempunyai korelasi lemah dengan data pengamatan. Validasi kategorial diperoleh nilai rata-rata probability of detection (POD), false alarm ratio (FAR), critical success index (CSI), frequency bias index (FBI) dan Heidke skill score (HSS) adalah 0,72, 0,44, 056, 1,01, dan 0,27. Validasi kategorial menunjukkan bahwa data CHIRPS sangat baik dalam mengestimasi kejadian hujan di Kalimantan Barat.