Model Pengaturan Anti Obesitas Dalam Rangka Penguatan Serta Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Di Indonesia

Abstract

Secara regulasi, sejatinya pemerintah Indonesia menyadari akan bahaya dampak serta resiko yang ditimbulkan dari obesitas. Terlihat dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji yang selanjutnya diamandemen dengan Permenkes Nomor 63 Tahun 2015. Di Negara maju yaitu Amerika dan Jepang memiliki program khusus serta regulasi terkait penanganan obesitas. Malaysia merupakan yang menjadi negara pertama di Asia yang memiliki undang-undang antiobesitas agar obesitas menurun di masyarakatnya. Roscoe Pound menyatakan hukum dapat berfungsi sebagai alat merekayasa masyarakat (law as a tool of social engineering). Hukum dalam arti kaedah atau peraturan hukum memang bisa berfungsi sebagai alat (pengatur) atau sarana pembangunan dalam arti penyalur arah kegiatan manusia ke arah yang dikehendaki oleh pembangunan. Prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan mencapai tingkat yang membahayakan. Intervensi pemerintah dalam hal ini sangat dibutuhkan, yatu dengan membuat suatu regulasi sebagai alat untuk merekayasa sosial terkait permasalahan obesitas di Indonesia. Kata kunci : Pengaturan, Obesitas, Kesehatan Masyarakat

The Effect of Husband Support and Economic Status Level on Exclusive Breastfeeding

“…Kesehatan masyarakat adalah salah satu modal penting dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah melalui pemberian ASI Esklusif [3]. Upaya peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan pencegahan malnutrisi pada bayi dan balita dipengaruhi oleh asupan makanan yang tepat.…”

“…setelah melewati 6 bulan pertama ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan gizi. Oleh karena itu, perlu diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal [3].…”

Edukasi Pada Masyarakat Usia Produktif Terkait Kondisi Lingkar Perut Sebagai Faktor Risiko Hipertensi

“…Obesitas terdiri dari 2 macam yaitu obesitas umum dan obesitas sentral/abdominal (Ramadhani & Sulistyorini, 2018). Obesitas umum dapat diketahui melalui indikator IMT 30,0 -34,9, sedangkan obesitas sentral/abdominal dapat diketahui melalui indikator rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP) (Bagiastra & Griadhi, 2019). Menurut WHO (2008;Al Haqiqi et al, 2021) batasan RLPP untuk obesitas sentral negara Asia termasuk Indonesia pada laki-laki adalah > 0,90 dan pada perempuan > 0,85.…”

Peran Health Consciousness terhadap Preventive Health Care Behavior pada Individu yang Mengalami Obesitas

“…Pada kasus obesitas yang serius biasanya diberikan tindakan operasi bariatric. Operasi bariatrik adalah prosedur pembedahan yang dirancang untuk menghasilkan penurunan berat badan yang substansial (Nursalim & Wisnu, 2012) (Bagiastra & Griandhi, 2019). Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menghitung skor BMI, untuk mengetahui apakah indvidu tersebut mengalami obesitas atau tidak.…”