2020
DOI: 10.24198/share.v9i2.24881
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Timur Lampung (Studi di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur)

Abstract: Artikel ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dapat dikembangkan untuk kegiatan ekowisata dari mulai potensi alam, potensi budaya, potensi SDM hingga ketersediaan energi di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Kembalinya hutan mangrove di Desa Margasari yang berada di wilayah pesisir sebelah Timur Lampung mendorong usaha pembelajaran tentang fungsi-fungsinya, baik secara ekologis, ekonomis maupun social yang ditandai dengan pulihnya keanekaragaman hayati ekosistem mangrove. Hal ini… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Desa Cemantan adalah pemukiman pesisir yang terletak di pinggiran Kalimantan Tengah, Indonesia. Terletak di pertemuan daratan dan lautan, desa ini memiliki kekayaan ekosistem laut, hutan bakau, dan komunitas pesisir yang dinamis (Valentina & Qulubi, 2019). Mata pencaharian penduduk Cemantan sangat erat kaitannya dengan lingkungan laut di sekitarnya, dengan perikanan, budi daya perairan, dan perdagangan skala kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Desa Cemantan adalah pemukiman pesisir yang terletak di pinggiran Kalimantan Tengah, Indonesia. Terletak di pertemuan daratan dan lautan, desa ini memiliki kekayaan ekosistem laut, hutan bakau, dan komunitas pesisir yang dinamis (Valentina & Qulubi, 2019). Mata pencaharian penduduk Cemantan sangat erat kaitannya dengan lingkungan laut di sekitarnya, dengan perikanan, budi daya perairan, dan perdagangan skala kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam konteks Kabupaten Halmahera Utara, beberapa kawasan ekowisata mangrove yang potensial dikembangkan menggunakan konsep ekowisata berbasis komunitas ialah sebagai berikut : kawasan ekowisata mangrove Pulau Tagalaya, kawasan ekowisata mangrove Tanjung Pilawang, kawasan ekowisata mangrove Pantai Pitu, kawasan ekowisata mangrove Kao, kawasan ekowisata mangrove Simau. Valentina dan Qulubi menunjukkan bahwa model pengembangan ekowisata mangrove di masing-masing daerah dapat disesuaikan dengan potensi SDA, SDM, dan SBD yang dapat diklasifikasikan secara spesifik berdasarkan kriteria atraksi, aksesibilitas, akomodasi dan menitas, serta ancillary [8]. Sementara itu, Putra et al menunjukkan bahwa strategi untuk komunikasikan potensi wisata dapat dilakukan dengan berbagai media dan teknologi seperti buku digital dan reservasi online [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Harjanto et al mengemukakan bahwa pengembangan ekowisata mangrove berbasis komunitas tidak hanya memberikan kemudahan perlindungan ekosistem mangrove menggunakan pendekatan partisipatif, melainkan juga menjaga keberlanjutan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal [24]. Disisi lain, Valentina & Qulubi mengemukakan bahwa keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata mangrove juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pengelolaan kawasan mangrove yang mendorong kemandirian dan keberlanjutan destinasi wisata [25]. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dalam model pengembangan ekowisata mangrove berimplikasi pada strategi preservasi nilai sosial-budaya masyarakat yang tinggal di sekitar area pengembangan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified