Politeknik ATMI Surakarta menerapkan protokol kesehatan untuk masuk ke area kampus, yang terdiri dari pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Protokol kesehatan saat ini didukung oleh 1 pemeriksa suhu otomatis dan 4 bilik semprot desinfektan otomatis. Belum ada evaluasi yang dilakukan mengenai efektivitas dan efisiensi utilitas fasilitas. Terdapat permasalahan antrian terutama pada waktu kritis pada shift pagi dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 07.30 WIB dan keluaran sistem belum mampu mencapai sekitar 650 entitas dalam waktu 30 menit. Sistem ini termasuk dalam terminating simulation, dengan replication length 30 menit. Perancangan simulasi dilakukan untuk mencari solusi sistem terbaik yang mencapai target keluaran jumlah entitas, dengan evaluasi berdasarkan waktu tunggu antrian, jumlah antrian entitas, biaya, dan utilitas fasilitas. Sistem simulasi dibuat dengan software ARENA. Solusi rancangan diperbandingkan dan diberi peringkat, untuk kemudian dilakukan seleksi pemilihan rancangan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada waktu kritis pukul 07.00 WIB - 07.30 WIB diperlukan 2 buah alat pengecek suhu otomatis dan 3 buah bilik desinfektan (Multi Channel - Multi Phase). Rancangan ini menghasilkan output sekitar 687 entitas, waktu tunggu 0,75 menit, jumlah antrian 8,46 entitas, dengan biaya Rp. 88.411,64. Pada waktu reguler diperlukan 1 buah alat pengecekan suhu otomatis dan 1 buah bilik desinfektan (Multi Channel - Single Phase). Rancangan ini menghasilkan output sistem sekitar 262 entitas, waktu tunggu 0,22 menit, jumlah antrian 2,01 entitas, dengan biaya Rp. 36.399,43.