Temperatur media pendingin merupakan substansi yang berfungsi untuk menentukan kecepatan proses pendinginan terhadap material yang telah diberikan perlakuan panas dari hasil pengelasan. Pendinginan menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat mekanik pada material pasca pengelasan. Pemilihan temperatur media pendingin sangatlah penting untuk mendapatkan kekuatan sambungan yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pendingin terhadap kekerasan dan ketangguhan sambungan material AISI 1050 menggunakan proses las MAG. Media pendingin yang divariasi adalah air biasa, air laut, dan udara. Proses las yang digunakan adalah proses las MAG (Metal active gas) dengan gas pelindung CO 2 , material yang digunakan jenis AISI 1050 dengan pengujian mekanik uji kekerasan dan impak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis media pendingin mempengaruhi kekuatan sambungan pengelasan dari segi nilai kekerasan dan ketangguhan material menerima beban. Nilai kekerasan tertinggi pada daerah HAZ 1, HAZ 2 dan weld metal terjadi pada penggunaan media pendingin air laut dimana pada HAZ 1 sebesar 71, 63, HAZ 2 sebesar 73,5 dan weld metal sebesar 70, sedangkan nilai terendah pada penggunaan media pendingin udara dimana pada HAZ 1 sebesar 65,63, HAZ 2 sebesar 63,75 dan weld metal sebesar 58,83. Hasil pengujian ketangguhan impak didapatkan bahwa pada penggunaan media pendingin air laut mempunyai nilai ketangguhan yang tertinggi sebesar 1,83 joule/mm², kemudian diikuti dengan media udara sebesar 1,75 joule/mm², dan yang terendah pada penggunaan air biasa sebesar 1,50 joule/mm². Kata Kunci: media pendingin, las MAG, gas CO 2 , kekerasan, ketangguhan The effect of cooling media on the hardness and toughness of AISI 1050 material in the MAG welding process