ABSTRAK
Kebisingan lalu lintas adalah salah satu ancaman bagi kesehatan masyarakat perkotaan. Paparan bising memberikan efek kesehatan jangka pendek dan panjang, dan efeknya berpotensi lebih buruk pada anak-anak yang belajar di sekolah pinggir jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kebisingan lalu lintas jalan di sekolah-sekolah yang terletak di jalan-jalan utama di Bandung, Indonesia serta memberikan rekomendasi mitigasi dan adaptasi untuk pengendalian kebisingan. Kebisingan lalu lintas diperoleh di dua sekolah pinggir jalan terletak di dua jalan utama (Jalan Suci dan Djuanda), beserta data volume dan komposisi lalu lintas, serta kecepatan kendaraan. Pengukuran dilakukan antara jam sekolah selama satu hari yang mewakili lokasi trotoar jalan, depan sekolah, dan halaman sekolah. Parameter tingkat kebisingan yang penting (Leq, L10, L50, L90) diukur, dan dilakukan analisis korelasi antara masing-masing parameter kebisingan. Model CoRTN digunakan untuk memprediksi kebisingan lalu lintas pada jarak tertentu dari jalan raya. Sepeda motor merupakan jenis kendaraan dominan secara berturut 79,1% dan 67,1% dari total volume kendaraan di ruas jalan Suci dan Djuanda. Kendaraan berat menyumbang <1%. Mayoritas kebisingan lalu lintas yang diukur sebagai Leq, L10, L50, L90 melebihi batas maksimum untuk pinggir jalan dan zona sekolah menurut standar internasional dan nasional <55 dBA). Model tersebut berkinerja lebih baik di ruas jalan Djuanda daripada Suci. Jumlah lokasi dan waktu pengukuran yang lebih banyak dapat memberikan penilaian paparan tingkat kebisingan lalu lintas yang lebih baik dengan menggunakan model CoRTN. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kebijakan berbasis pengetahuan bagi pemerintah kota dan lembaga untuk mengurangi dampak bising bagi anak didik.
Kata kunci: kebisingan lalu lintas jalan, tingkat kebisingan, Model CoRTN
ABSTRACT
Noise from road traffic is one of the most ubiquitous threats to the public health in urban setting. Its exposures have proven short-and long-term health effects. and potentially worse for vulnerable population such as children studying at roadside schools. This study aimed to characterize the road traffic noise at schools located at major roads in Bandung, Indonesia. Traffic noise were obtained at 2 roadside schools located at two major roads (Suci and Djuanda roads), along with data on traffic volume and composition, and vehicles speed. The measurement was conducted between school hours during one day-time only at locations representative of roadside, front of the schools, and schoolyard. Important noise level parameters such as Leq, L10, L50, L90 were recorded, and correlation analysis between each parameter was conducted. The CoRTN model was then applied to predict the traffic noise at particular distances from the road. Motorcycles were the predominant vehicle type on both road segments: 79.1% and 67.1% of the total vehicle volume on Suci on Djuanda segments, respectively. Conversely, heavy vehicles accounted <1%. The majority of measured traffic noise determined as Leq, L10, L50, L90 exceeded the maximum limit for roadside and school zone set by the international and national standard (>55 dBA). The model performed better in Djuanda road segment than in Suci segment. More measurement locations and time could provide better assessment of exposure to traffic noise levels at roadside schools using the CoRTN model.
Keywords: road traffic noise, noise level, CoRTN model