Moderasi Pendidikan: Sebuah Sarana Membumikan Toleransi dalam Dunia Pendidikan

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan dasar dan landasan moderasi pendidikan sebagai sarana untuk membumikan sikap toleraan dalam dunia pendidikan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif berbasis pada literature studi atau studi kepustakaan. Tulisan meyimpulkan bahwa melalui moderasi pendidikan tercipta semangat tolerasi dan egalitarianisme dalam dunia pendidikan yang berdampak pada terciptanya rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Mengawali moderasi dari dunia pendidikan, karena dunia pendidikan dinilai sebagai sarana awal dalam mebentuk sikap inkulsif. Tulisan juga memperlihatkan dasar dan landasan moderasi dalam Al-Aqur’an yaitu terdapat dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 43. Ayat ini menajak seluruh umat manusia untuk bersikap adil, berada diposisi tengah sehingga tidak memihak ke salah satu pihak dengan selalu mengedepankan sikap netral sehingga berada dalam posisi yang terbaik. Pada point ini sikap moderat menjadi niscaya untuk dikedepankan untuk menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa. Berbagai halangan dan rintangan dapat diatasi dengan mudah jika persatuan dan kesatuan dapat terjaga dengan baik. Dalam kajian ini diperlihatkan bahwa persaudaraan merupakan sarana berpegang teguh berpegang teguh kepada nilai-nilai agama. Sebuah kajian yang menekankan sikap moderat dalam membina kerukunan dan persatuan bangsa yang diawali dari dunia pendidikan

Batasan Antara Moderasi dan Toleransi Dalam Pendidikan Islam:

“…(Muhklis, 2015) Dalam pei rkei mbangannya, tolei ransii mei mpunyaii tii ga modei l yang sei rii ng dii ii mplei mei ntasii kan dii masyarakat, yaknii ii nklusii svii smei , pluralii smei , dan multii kulturalii smei yang masii ng-masii ng mei mii lii kii karaktei rii stii k yang bei rbei da. (Saihu, 2022) Dalam tolei ransii tei rdapat unsur-unsur yang harus dii tei kankan dan dii ei ksprei sii kan kei pada orang laii n. Unsur-unsur tei rsei but yaii tu: 1). Mei mbei rii kan kei bei basan dan kei mei rdei kaan, 2).…”

Model dan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Mahasiswa dan Kinerja Dosen Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler

“…Namun demikian, sampai hari ini pendidikan Indonesia masih bergumul dengan tantangan yang semakin hari semakin berat. Kemajuan zaman yang mengglobal yang diharapkan dapat memajukan pendidikan, pada kenyataannya membawa berbagai masalah baru yang sulit terpecahkan bagi dunia pendidikan-Indonesia (Hefni, 2020;Saihu, 2022). "Bahkan di dunia pendidikan tinggi Indonesia masih belum berhasil menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang andal apalagi sampai taraf meningkatkan kualitas bangsa" (Indonesia, 2017).…”

Isti’adzah Manusia terhadap Jin dalam Al-Qur’an Perspektif Ath-Thabari

“…Dari hal tersebut yang menjadikan mereka kurang akan ilmu agama dan kurangnya mendapatkan informasi tentang agama yang mereka pegang sehingga mereka terus menerus hanya mengikuti kepercayaan yang dilakukan oleh orang-orang terlebih dahulu secara turuntemurun tanpa mengetahui bahwa hal tersebut dilarang oleh agama Islam. (Saihu, 2022) Kata "minoritas" diartikan sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya berbeda dan secara umum dari minoritas yang mendapat perlakuan berbeda. (Nansi, 2022) Minoritas Muslim adalah unsur penduduk yang mempunyai perbedaan dengan penduduk lainnya karena bagian-bagian lainnya mengakui dan meyakini bahwa nabi Muhammad Saw putra Abdullah menjadi utusan Allah yang terakhir dan meyakini bahwa ajaran nabi Muhammad Saw adalah ajaran yang benar, akan tetapi sangat sering sekali mendapatkan perlakuan yang berbeda dari kelompok-kelompok lain karena tidak memiliki keyakinan tersebut.…”