Dalam industri pengelolaan gas bumi, kebocoran gas merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan jika kebocoran tersebut tidak segera ditangani akan mengakibatkan terjadinya insiden bahkan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa. Untuk menghindari kebocoran gas yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, maka dalam prosesnya digunakan detektor gas untuk mendeteksi kebocoran gas dari awal sehingga operator dapat mengetahui jika terjadi kebocoran gas. Namun dalam perkembangannya, sebagian besar peralatan pendeteksi gas di lapangan mengalami beberapa kerusakan yang menyebabkan tidak terdeteksinya kebocoran gas dan seiring dengan perkembangan teknologi sistem pendeteksi gas, fungsinya dapat ditingkatkan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran gas. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pendeteksi kebocoran dan pemadam kebakaran otomatis yang disebut FEARLESS. Metode yang digunakan adalah metodologi studi kasus dan terapan. Dari data yang diperoleh di lapangan, ditemukan 4 kali gangguan detektor gas pada tahun 2019 dan 5 kali pada tahun 2020 yang mengakibatkan tidak terdeteksinya kebocoran gas saat detektor terganggu, serta 34 kebocoran gas pada tahun 2019 dan 42 kali. pada tahun 2020. Dari data tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang FEARLESS (FIRE SUPRESSION AND SMART ALERT SYSTEM) untuk mendeteksi kebocoran gas.