2020
DOI: 10.31289/perspektif.v9i2.3543
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Motif Ekonomi Etnis Karo di Kawasan Sekitar Universitas Sumatera Utara

Abstract: This study aims to see the economic motives of the Karo ethnic group in developing and surviving in the USU region. This type of research uses a qualitative approach, the research location is in Jalan Jamin Ginting Medan or specifically in the Padang Bulan area, precisely from the campus intersection to the Harmonika Road intersection and the Road Development area to the Kampung Susuk intersection. Taking this location is intended to be more detailed and specific to see how the existence of USU becomes a centr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Tema yang digunakan adalah arsitektur neo vernakular. Kata neo memiliki arti baru dan vernakular diambil dari kata vernaculus dalam bahasa Latin yang berarti asli [7] sehingga dapat disimpulkan bahwa neo vernakular adalah gabungan dari yang bersifat asli yaitu tradisi dan budaya dari zaman dulu juga gaya arsitektur yang dirancang oleh masyarakat lokal, lalu digabung dan diperbaharui dengan hal-hal modern. Menurut buku Language of Post-Modern Architecture (1990), neo vernakular dibentuk dari ciri-cirinya yaitu selalu menggunakan bentuk atap bubungan, penggunaan material lokal, mengembalikan bentuk tradisional, kesatuan antara interior dan lingkungan sekitar, serta warna yang kuat dan kontras [8].…”
Section: Definisi Temaunclassified
“…Tema yang digunakan adalah arsitektur neo vernakular. Kata neo memiliki arti baru dan vernakular diambil dari kata vernaculus dalam bahasa Latin yang berarti asli [7] sehingga dapat disimpulkan bahwa neo vernakular adalah gabungan dari yang bersifat asli yaitu tradisi dan budaya dari zaman dulu juga gaya arsitektur yang dirancang oleh masyarakat lokal, lalu digabung dan diperbaharui dengan hal-hal modern. Menurut buku Language of Post-Modern Architecture (1990), neo vernakular dibentuk dari ciri-cirinya yaitu selalu menggunakan bentuk atap bubungan, penggunaan material lokal, mengembalikan bentuk tradisional, kesatuan antara interior dan lingkungan sekitar, serta warna yang kuat dan kontras [8].…”
Section: Definisi Temaunclassified
“…Masyarakat di sekitar hutan pada umumnya merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial dan ekonomi dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain (Ginting et al, 2014). Sehingga dalam pengelolaan sumberdaya hutan seperti di Tahura Nipa-Nipa Kota Kendari masyarakat tani khususnya yang berada disekitar kawasan hutan membentuk suatu kelembagaan Kelompok Tani Pelestari Hutan (KTPH).…”
Section: Pendahuluanunclassified