Kondiloma akuiminata anongenital (KAA) merupakan infeksi Human papillomavirus (HPV) yang terjadi pada anogenital yang biasanya bermanifestasi sebagai papula atau plak lunak pada genitalia eksterna, kulit perianal, perineum, atau inguinal. Di Indonesia, 13 rumah sakit (RS) pusat pendidikan spesialis kulit kelamin, terdapat peningkatan kasus kondiloma akuminata dalam 5 tahun terakhir (2007-2011). Di Poliklinik Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Kulit dan Kelamin RSUP Dr M DJamil Padang, tahun 2019 tercatat 36 kasus baru dan total kunjungan pasien kondiloma akuminata yang kontrol selama tahun 2019 sebanyak 288 kunjungan. Terapi KAA yang berkembang saat ini masih menunjukkan angka rekurensi yang cukup tinggi. Immunoterapi menggunakan vaksin mulai dikembangkan sebagai alternatif terapi bagi KAA. Vaksin HPV, Mumps Measles Rubella (MMR), Bacillus Calmette-Guerin (BCG), dan Mycobacterium indicus pranii (MIP) memberi manfaat terapetik pada KAA. Penggunaan vaksin HPV dapat dilakukan secara intralesi maupun intramuskular. Vaksin MMR dan BCG diinjeksikan secara intralesi. Sementara, vaksin MIP diberikan secara intradermal pada kedua deltoid. Keseluruhan vaksin diberikan dalam beberapa dosis dengan selang waktu yang berbeda. Stimulasi kekebalan tubuh seluler diperkirakan menjadi dasar kebermanfaatan vaksin sebagai terapi pada KAA. Belum ada studi yang mengungkapkan efek samping pemberian vaksin sebagai immunoterapi pada KAA yang bermakna.