Nanorod carbon nitride as a carbo catalyst for selective oxidation of hydrogen sulfide to sulfur

Kamali, Farnoush; Eskandari, Mohammad Mehdi; Rashidi, Alimorad; Baghalha, Morteza; Hassanisadi, Mostafa; Hamzehlouyan, Tayebeh

doi:10.1016/j.jhazmat.2018.09.095

Cited by 45 publications

(16 citation statements)

References 45 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kemungkinan tanah-tanah yang pori-porinya besar, permeabilitasnya mendekati nol (hampir tidak ada aliran), yaitu jika pori-pori tersebut terisolasi (tidak ada hubungan) sesamanya. Permeabilitas juga mungkin mendekati nol apabila (28,(72)(73)(74)(75)(76)(77)(78)(79)(80)(81)(82)(83)(84)(85)(86)(87)(88)(89)(90) pori-pori tanah sangat kecil, seperti pada tanah liat. Sifat dari cairan yang secara langsung berpengaruh terhadap permeabilitas tanah adalah viskositas (viscosity) dan berat jenis (density).…”

Section: Persen Massaunclassified

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Warlinda¹,

Zainul²

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Parameter yang digunakan untuk transformasi ionic asam fosfat adalah konduktivitas hidrolik yang dilakukan sebagai parameter untuk mengukur permeabilitas tanah yang digunakan pada pembuatan pupuk dengan metode yaitu (1) metode tinggi air konstan/constan head method (2) metode tinggi air konstan di dalam tangki/constan head soil core/tank method (3) metode tinggi air terjun di dalam tangki/falling head soil core/tank method dan (4) metode aliran air dalam kondisi kesetimbangan/steady flow soil column method. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s.

show abstract

Section: Persen Massaunclassified

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Warlinda¹,

Zainul²

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Metode ini tergolong sederhana dan mudah diaplikasikan. Prinsip yang digunakan identik dengan cara yang dikemukakan De Boodtdan didasarkan pada hukum Darcy (39)(40)(41)(42)(43) .Secara kuantitatif permeabilitas tanah diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori (28,(72)(73)(74)(75)(76)(77)(78)(79)(80)(81)(82)(83)(84)(85)(86)(87)(88)(89)(90) dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air, dan sebagai media berpori adalah tanah .…”

Section: Konduktivitas Hidrolikunclassified

“…Kemungkinan tanah-tanah yang poriporinya besar, permeabilitasnya mendekati nol (hampir tidak ada aliran), yaitu jika pori-pori tersebut terisolasi (tidak ada hubungan) sesamanya. Permeabilitas juga mungkin mendekati nol apabila (28,(72)(73)(74)(75)(76)(77)(78)(79)(80)(81)(82)(83)(84)(85)(86)(87)(88)(89)(90) pori-pori tanah sangat kecil, seperti pada tanah liat. Sifat dari cairan yang secara langsung berpengaruh terhadap permeabilitas tanah adalah viskositas (viscosity) dan berat jenis (density).…”

Section: Konduktivitas Hidrolikunclassified

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Warlinda¹,

Zainul²

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s. Berdasarkan hasil kalkulasi dari Chem 3D, energy kinetik rotasi atau MM2 Dinamycs rata-rata dari asam fosfat sekitar 0.0278 dengan MM2 minimization total 3.4350

show abstract

“…14 Particularly, the activated carbon after impregnation with caustics or metallic oxide has better catalytic performance, which can convert hydrogen sulfide into elemental sulfur, sulfurous acid or sulfuric acid. 15,16 In this process, there is no secondary waste production, and there is no need to do additional treatment.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

“…Generally, raw carbon has bad performance for H 2 S adsorption, while activated carbon loaded with catalysts has better performance for H 2 S adsorption 14 . Particularly, the activated carbon after impregnation with caustics or metallic oxide has better catalytic performance, which can convert hydrogen sulfide into elemental sulfur, sulfurous acid or sulfuric acid 15,16 . In this process, there is no secondary waste production, and there is no need to do additional treatment.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Catalytic performance improved by catalyst‐integration technology and boostingH₂Scatalytic adsorption

Liu

Zuo

2021

Environ Prog Sustainable Energy

View full text Add to dashboard Cite

Herein, impregnation is a traditional and normal method to load catalyst on the activated carbon. A new way is reported to add the catalyst by catalyst‐integration, which combines the carbon with catalyst to coexist in carbon surface. The catalyst content of the carbon prepared by catalyst‐integration is 5.51%, and the same catalyst content carbon is also prepared by impregnation method. The differences between the two carbons are investigated. The carbon produced by catalyst‐integration has both strongly physical and chemical adsorption property, and catalyst has no effect on the physical adsorption. The catalyst‐integration carbon in comparing with impregnation carbon has larger H2S adsorption capacity no matter at oxygen and oxygen‐free conditions. The H2S breakthrough capacity of catalyst‐integration carbon reaches 0.13 g/cm3. Raw carbon after impregnation causes the decrease of pore volume and surface area. The carbon prepared by catalyst‐integration technology has no effects on the pore volume and reduce surface area. The influence of organic on the H2S adsorption and carbon fired after saturation are also investigated. The results show that catalyst‐integration carbon has better adsorption performance, and lower risk of spent carbon fire. In addition, the ignition temperature of the catalyst‐integration carbon reaches 507°C. Meanwhile, the related samples are characterized by Brunauer–Emmett–Teller, scanning electron microscopy and X‐ray diffraction.

show abstract

Nanorod carbon nitride as a carbo catalyst for selective oxidation of hydrogen sulfide to sulfur

Cited by 45 publications

References 45 publications

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Catalytic performance improved by catalyst‐integration technology and boostingH₂Scatalytic adsorption

Contact Info

Product

Resources

About

Nanorod carbon nitride as a carbo catalyst for selective oxidation of hydrogen sulfide to sulfur

Cited by 45 publications

References 45 publications

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Catalytic performance improved by catalyst‐integration technology and boostingH2Scatalytic adsorption

Contact Info

Product

Resources

About

Catalytic performance improved by catalyst‐integration technology and boostingH₂Scatalytic adsorption