2016
DOI: 10.20449/jnte.v5i1.212
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Navigasi Berbasis Behavior dan Fuzzy Logic pada Simulasi Robot Bergerak Otonom

Abstract: Abstrak-Mobile robot merupakan mekanisme robot yang mampu bergerak otomatis. Pergerakan robot secara otomatis memerlukan suatu sistem navigasi. Navigasi adalah metode untuk menentukan gerak robot. Pada penelitian ini navigasi robot dikembangkan menggunakan metode behavior (perilaku) dengan logika fuzzy. Perilaku robot dibagi menjadi beberapa modul, seperti berjalan, menghindari halangan, mengikuti dinding, koridor maupun kondisi u-shape. Pada penelitian ini dirancang simulasi mobile robot di dalam pemrograman … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Diagram Blok FLC Dari blok diagram pada Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa metode fuzzy logic controller memiliki tiga tahapan algoritma, yaitu: a. Fuzzifikasi Pada tahap fuzzifikasi, nilai masukan crisp atau pasti akan diubah menjadi nilai fuzzy yang berupa nilai linguistik. Nilai fuzzy dipengaruhi oleh fungsi keanggotaan [14]. Fungsi keanggotaan (membership function) adalah representasi pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai/derajat keanggotaannya (memiliki nilai antara 0 sampai 1) dalam bentuk kurva.…”
Section: Fuzzy Logic Controllerunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Diagram Blok FLC Dari blok diagram pada Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa metode fuzzy logic controller memiliki tiga tahapan algoritma, yaitu: a. Fuzzifikasi Pada tahap fuzzifikasi, nilai masukan crisp atau pasti akan diubah menjadi nilai fuzzy yang berupa nilai linguistik. Nilai fuzzy dipengaruhi oleh fungsi keanggotaan [14]. Fungsi keanggotaan (membership function) adalah representasi pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai/derajat keanggotaannya (memiliki nilai antara 0 sampai 1) dalam bentuk kurva.…”
Section: Fuzzy Logic Controllerunclassified
“…Dalam proses inference, semua aturan yang ada dalam rule-base diperhitungkan, termasuk variabel masukan dan keluaran fungsi keanggotaan. Salah satu aturannya berupa logika "ifthen" dapat dituliskan seperti if X 1 is A 1 and … and X n is A n , then Y is B. Dengan X 1 , X n dan Y adalah variabel linguistik yang merepresentasikan variabel keadaan proses sebanyak n dan satu variabel kontrol, serta A 1 , A n dan B sebagai variabel nilai [13], [14]. Aturan-aturan tersebut dibutuhkan untuk pengambilan keputusan akhir, yang nantinya menghasilkan keluaran fuzzy.…”
Section: B Mekanisme Inferenceunclassified