2022
DOI: 10.37985/murhum.v3i1.78
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nilai-Nilai Tarian Mangaru pada Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Abstract: Tradisi Tarian Mangaru merupakan salah satu tarian kesenian pemerintahan pada masa kesultanan Buton yang menggambarkan patriotism, nasionalisme dan solidaritas antar kerajaan ataupun kesultanan. Perbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji tradisi Tari Menagaru agar kesenian ini tetap lestari adanya, namun penelitian terdahulu terbatas pada  sejarah dan perkembangan Tari Mangaru itu sendiri sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk memperkaya khazanah budaya kaitannya dengan keilmuan lainnya.  Adapun … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 18 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…According to Ekaningtyas (2020), If the cultivation of tolerance has been started from an early age and children can easily understand the value of tolerance, it is hoped that they can apply this tolerance until they grow up and reduce the level of conflict due to intolerance. Tolerance education is important to teach from an early age.…”
Section: Awarenessmentioning
confidence: 99%
“…According to Ekaningtyas (2020), If the cultivation of tolerance has been started from an early age and children can easily understand the value of tolerance, it is hoped that they can apply this tolerance until they grow up and reduce the level of conflict due to intolerance. Tolerance education is important to teach from an early age.…”
Section: Awarenessmentioning
confidence: 99%
“…Hukum adat ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat adat, serta memperkuat identitas dan budaya masyarakat tersebut. Sumber hukum pidana adat dapat ditemukan dalam adat istiadat, kepercayaan, dan kebiasaan yang telah diwariskan turun-temurun (Henny, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perspektif yang lembut muncul dalam mentalitas saling membantu, saling menghargai, mengagumi harmoni, mentoleransi perbedaan dalam semua sudut pandang, saling menyayangi, dan menjaga kekeluargaan. Anak muda yang perspektifnya berlawanan dengan watak ketahanan disebut fanatisme (Ekaningtyas, 2020). Alasan untuk sikap toleran pada anak-anak sejak awal adalah agar mereka memiliki pilihan untuk merasakan dan mengenal perbedaan yang dimiliki setiap orang dan menghargai satu sama lain serta merasakan kasih sayang dan merasakan empati agar rasa iri, kebencian, permusuhan tidak mendorong kekejaman atau pelanggaran yang berbeda.…”
unclassified