Pesawat model jenis glider merupakan pesawat model yang mampu terbang dangan kecepatan rendah dan memiliki efisiensi tinggi dalam penggunaan sumber daya tenaga, sehingga banyak digunakan untuk misi pemantauan. Keterbatasan utama misi pemantauan menggunakan pesawat glider adalah jarak pandang pilot. Untuk mengatasi kemapuan jarak pandang pilot yang terbatas dan meningkatkan luas area pemantauan, pesawat harus dapat terbang secara mandiri atau autonomous. Pesawat yang terbang secara autonomous dikenal sebagai Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Penerapan sistem autonomous pada pesawat model jenis glider dilakukan dengan mengimplementasikan perangkat autonomous berupa flight controller, GPS, software GCS, dan telemetri. Perangkat autonomous diimplemantasikan pada pesawat model solfix yang disesuaikan terhadap spesifikasi pesawat. Flight controller yang digunakan adalah Arduflyer 1.5 dengan metode pemberian parameter atur yang dilakukan dengan pendekatan eksperimen uji terbang. Waypoint uji terbang berbentuk persegi panjang dengan lebar 90 m dan panjang 100 m. Nilai parameter atur diperoleh dari observasi yang dilakukan pada pergerakan pesawat ketika automode hingga mampu terbang mengikuti waypoint yang telah ditentukan. Pesawat model solfix yang mampu terbang secara autonomous dengan stabil melewati waypoint yang ditentukan dengan perameter atur: RLL2SRV_P=1