INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan produksi dan komposisi susu kambing daerah dataran tinggi dan dataran rendah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kambing yang digunakan dalam penelitian adalah 10 induk laktasi kambing Peranakan Ettawa di masing-masing lokasi yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Data yang diambil terdiri dari kondisi lingkungan, konsumsi pakan, produksi dan komposisi susu yang terdiri dari kadar lemak, kadar protein, dan berat jenis. Pengukuran dilakukan dalam 3 ulangan, dengan tiap ulangan selama 7 hari, pada awal, pertengahan dan akhir periode. Konsumsi pakan diukur selama 21 hari. Produksi susu diukur dari hasil pemerahan pagi dan sore. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan analisis One way-Anova. Konsumsi nutrisi kambing di Kabupaten Kulon Progo lebih besar daripada Bantul (P<0,05). Rerata konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan total digestible nutrient kambing di Kulon Progo berturut-turut adalah 95,98 g; 14,26 g; 14,26 g, dan 0,06 kg/kg BB 0,75 sedangkan di Bantul 86,96 g; 10,87 g; 19,23 g, dan 0,05/kg BB 0,75 . Rerata produksi susu, kadar lemak, kadar protein, dan total bahan padat susu kambing di Kulon Progo adalah 501,71 g/hari; 4,84%, 4,41%, dan 13,26% sedangkan di Bantul 419,62±197,08 g/hari; 6,30%; 3,97%, dan 14,69%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi lingkungan menyebabkan perbedaan produksi dan komposisi susu kambing Peranakan Ettawa salah satunya diakibatkan oleh perbedaan komposisi pakan dan konsumsi nutrien, sebagaimana hasil yang diperoleh di Kulon Progo dan Bantul.(Kata kunci: Dataran rendah, Dataran tinggi, Kambing Peranakan Ettawa, Komposisi susu, Produksi)
ABSTRACT
The objective of this study was to determine the differences of milk production and compotition of Ettawa Crossbred goats in highland and lowland area of Yogyakarta. The study used ten lactating Ettawa