Pengembangan buah di Indonesia termasuk yang di prioritaskan, namun kesegaran buah tidak dapat bertahan lama. Untuk pengendalian penyakit perlu diberi perlakuan dengan konsentrasi oksigen dan karbondioksida dalam kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi gas O 2 dan CO 2 dengan suhu penyimpanan yang tepat dalam pengemasan buah mangga Gedong agar dapat mengendalikan penyakit, mempertahankan mutu dan memperpanjang daya simpan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, mulai dari bulan Maret sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan tiga faktor percobaan meliputi (1) kombinasi konsentrasi gas O 2 dan CO 2 sebanyak 5 taraf, yaitu (a) 5,0% O 2 + 5,0-5,8% CO 2 , (b) 2,5% O 2 + 5,0-5,8% CO 2 , (c) 1,0% O2 + 5,0-5,8% CO 2 , (d) udara normal (21,0% O 2 + 0,03% CO 2), (e) udara terbuka/sebagai control; (2) suhu penyimpanan 2 taraf, yaitu suhu penyimpanan 15 o C dan suhu ruang 27-30 o C; serta (3) inokulasi patogen Colletotrichum gloeosporioides PENZ, yaitu inokulasi Colletotrichum gloeosporioides PENZ dan tanpa inokulasi Colletotrichum gloeosporioides PENZ. Variable yang diamati adalah tingkat kerusakan, kadar air, pH, vitamin C, total padatan terlarut, dan produksi CO 2 .Penerapan teknik hasil penelitian ini dapat menguntungkan pengguna karena waktu untuk distribusi dapat diperpanjang. Perlakuan kontrol atmosfer dengan modifikasi kadar oksigen 1,0% dan kadar karbondioksida 5,0-5,8% dapat menekan total padatan terlarut dan kadar air serta tingkat kerusakan yang disebabkan oleh antraknosa sehingga buah mangga gedong dapat disimpan hingga 21-28 hari (3-4 minggu).