2021
DOI: 10.20961/prima.v5i1.42397
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan

Abstract: <p><span>Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…Upaya menghidupkan kembali lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga dapat ditempuh melalui pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian dan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu. Kegiatan menanam sayuran dan buah-buahan dapat menjadi jaminan untuk membantu ketersediaan pangan dan sumber pendapatan pada masyarakat pedesaan dan kemandirian pangan (Ekawati et al, 2021;Widodo et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Upaya menghidupkan kembali lahan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga dapat ditempuh melalui pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian dan kapasitas masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu. Kegiatan menanam sayuran dan buah-buahan dapat menjadi jaminan untuk membantu ketersediaan pangan dan sumber pendapatan pada masyarakat pedesaan dan kemandirian pangan (Ekawati et al, 2021;Widodo et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembukaan lahan merupakan langkah awal dalam budidaya tanaman sayuran, bagi masyarakat yang kekurangan lahan budidaya (Oktarina et al, 2022;Rianawati, 2020;Thamrin & Raden, 2018;Widarti et al, 2022). Lahan yang telah dibuka akan dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman sayuran yang dapat memenuhi kebutuhan manusia akan makanan yang sehat dan bergizi (Ekawati et al, 2021;Purwanto et al, 2019;Rineksane & Prabasari, 2021). Apalagi sayuran yang diusahakan adalah sayuran organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia (Asisdiq et al, 2017;Budi Kusumo et al, 2017;Purwanto et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menciptakan lingkungan atau lahan yang dapat menghasilkan lahan hijau tidaklah cukup dengan membali sayur mayur tanpa mengetahui seluk beluk dari mulai tumbunya tanaman tersebut dan zat tapa saja yang digunakan dalam memupuk tanaman sayur tersebut seperti menggunakan zat kimia atau zat alami. Salah satu unsur yang diperlukan tanaman untuk tumbuh adalah Nitrogen merupakan faktor kunci dalam menentukan hasil tanaman yang berkelanjutan, di mana unsur hara makro diberikan dalam jumlah yang sedikit, maka pertumbuhan tanaman tidak akan maksimal (Yang et al, 2019) Oleh karena itu, budaya tanaman sayuran di pekarangan rumah bukan merupakan hal yang baru dan hal tersebut sudah lama dilakukan untuk menjadikannya sebagai rumah sayur yang produktif menghasilkan sayur mayur yang dapat dikonsumsi masyarakat Ekawati et al (2021) Kegiatan menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari dengan tekun dan telaten sehingga dapat berjalan secara terus-menerus, maka ibuibu tidak hanya dapat menghemat belanja rumah tangga tetapi juga telah berkontribusi nyata dalam upaya menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan keluarga. Adanya pemanfaatan pekarangan di sekitar rumah untuk bertanam sayuran dapat menghasilkan sayuran yang dapat langsung dikonsumsi sendiri sehingga menurunkan jumlah pengeluaran belanja (Syamsi et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified