<p><span>Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam <em>polybag</em>; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.</span></p>
Batang kelapa sawit (BKS) hasil dari kegiatan replanting merupakan limbah bagi lingkungan apabila dibiarkan begitu saja di areal perkebunan. Padahal limbah ini mengandung selulosa cukup tinggi yang senyawa turunannya dapat diolah lebih lanjut, salah satunya menjadi bahan baku bioplastik yaitu selulosa asetat. Selulosa dapat diisolasi melalui tahapan proses chemis (ekstraksi) dan mekanis (misalnya blending dan ultrasonikasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing tahapan proses tersebut, terutama proses blending dan ultrasonikasi terhadap perubahan sifat morfologi serat limbah BKS. Proses ekstraksi menggunakan NaOH dan H 2 O 2 5%, proses blending menggunakan PHILIPS HR2096 kecepatan 21.000 rpm dan proses sonikasi menggunakan ultrasonic cell crusher. Hasil analisa FTIR setelah proses ekstraksi menunjukkan bahwa terdapat adanya ikatan O-H, C-H dan CO pada puncak gelombang 3410,15; 2908,65 dan 1033,85 cm-1 yang merupakan ikatan penyusun gugus utama senyawa selulosa. Hasil XRD memperlihatkan terjadi penurunan derajat kristalin sebelum dan setelah proses blending yaitu sebesar 18,26%. Namun setelah proses ultrasonikasi terjadi kenaikan kembali nilai derajat kristalin dari 21,09% menjadi 30%. Karakterisasi morfologi menunjukkan bahwa proses blending dapat memisahkan struktur amorf dari serat selulosa dan proses ultrasonikasi dapat memecah serat selulosa menjadi lebih kecil. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses blending dan ultrasonikasi mempengaruhi perubahan struktur dan morfologi serat selulosa hasil ekstrak limbah BKS, namun penelitian ini masih perlu dikembangkan untuk mengetahui kondisi proses yang tepat untuk menghasilkan serat nanoselulosa yang lebih banyak. Kondisi proses tersebut terutama yang berkaitan dengan kecepatan putar dan waktu tinggal selama proses.
Pengaruh cara pemberian pupuk organik cair vinasse terhadap pertumbuhan awal bawang dayak (Eleutherine palmifolia)The effect of application method of vinasse liquid organic fertilizer on the early growth of Eleutherine palmifolia Abstract. Organic fertilizer can be used to increase nutrient content and soil organic matter. Vinasse is one of sugarcane processing liquid waste. Vinasse can be used as liquid organic fertilizer by composting process and can influence of the plant growth. Eleutherine palmifolia is a functional vegetable that can used as medicinal plant for cancer diseases. This research was aimed to provide information about the effect of organic fertilizer from vinasse waste on the early growth of Eleutherine palmifolia. This experiment was conducted at Politeknik LPP Yogyakarta, from July to November 2018. It used randomized block design with single factor with four treatments (without organic fertilizer; commercial liquid organic fertilizer; vinasse by foliar application; and vinasse by soil application). Each treatment was repeated three times. The result showed that application method of vinasse liquid organic fertilizer was not affected on early growth of Eleutherine palmifolia (plant height and number of leaf) at 6, 7 and 8 weeks after planting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat naungan yang berbeda terhadap karakter pertumbuhan dan biomassa tanaman bawang Dayak. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga September 2020 (5 bulan) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan berbagai tingkat naungan yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu tanpa naungan (0%), naungan 55%, dan naungan 75%. Perlakuan diulang lima kali sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 tanaman sehingga total terdapat 150 tanaman. Pengamatan dilakukan pada suhu dan kelembaban udara, umur bertunas, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan komponen biomassa tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian naungan 55% dan 75% menghasilkan tinggi tanaman dan luas daun bawang Dayak yang lebih tinggi dan luas dibandingkan tanpa naungan. Naungan 75% memberikan tinggi tanaman 37.1% lebih tinggi, sedangkan naungan 55% memberikan luas daun 41.6% lebih luas dibandingkan tanpa naungan. Jumlah daun dan komponen biomassa tanaman tidak dipengaruhi oleh pemberian naungan. Bawang Dayak dapat ditanam di lahan dengan persentase naungan 55 – 75%.
Kata kunci: Eleutherine palmifolia, intensitas cahaya rendah, keragaan, suhu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.