2020
DOI: 10.21107/rekayasa.v13i1.6180
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Proses Blending dan Ultrasonikasi terhadap Struktur Morfologi Ekstrak Serat Limbah Batang Kelapa Sawit untuk Bahan Baku Bioplastik (Selulosa Asetat)

Abstract: Batang kelapa sawit (BKS) hasil dari kegiatan replanting merupakan limbah bagi lingkungan apabila dibiarkan begitu saja di areal perkebunan. Padahal limbah ini mengandung selulosa cukup tinggi yang senyawa turunannya dapat diolah lebih lanjut, salah satunya menjadi bahan baku bioplastik yaitu selulosa asetat. Selulosa dapat diisolasi melalui tahapan proses chemis (ekstraksi) dan mekanis (misalnya blending dan ultrasonikasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing tahapan proses terseb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…These results are compatible with the aim of isolating cellulose from lignin and hemicellulose. The removal of lignin and hemicellulose is usually carried out in the production of cellulose-based materials such as microfiber [27], [28]. SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…These results are compatible with the aim of isolating cellulose from lignin and hemicellulose. The removal of lignin and hemicellulose is usually carried out in the production of cellulose-based materials such as microfiber [27], [28]. SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Serapan gugus ulur C=C terbaca pada daerah bilangan gelombang 1460,06 cm -1 , 1503,19 cm -1 dan 1583,86 cm -1 [34] . Gugus cincin aromatik C=C tampak pada daerah serapan 1500-1600 cm -1 [35] . Serapan C-O-C yang mengidentifikasi lignin tampak pada bilangan gelombang 1260,54 cm -1 , 1124,60 cm -1 dan 1031,30 cm -1 [32] .…”
Section: Karakterisasi Selulosa Menggunakan Spektrofotometer Infra Re...unclassified
“…Pada selulosa, serapan spektrum infra merah terdapat pada daerah 3330-3500 cm -1 dengan gugus fungsi utama O-H, daerah 2800-2900 cm -1 dengan gugus fungsi C-H, daerah 1035-1060 cm -1 dengan gugus peregangan C-O dan puncak 1111 cm -1 merupakan gugus C-O glikosida [44]. Selulosa juga terdeteksi di daerah fingerprint sekitar puncak 1364 cm -1 dan puncak 1400 cm -1 yang menunjukkan gugus lenturan C-H dan lenturan CH2 [45]. Perubahan struktur selulosa akibat variasi NaOH ditunjukkan oleh peregangan O-H pada spektrum 3331, 3347, 3360 cm -1 dan peregangan C=O pada 1640-1650 cm -1 [43].…”
Section: Karakterisasi Ftirunclassified
“…Perbedaan utama gugus fungsi antara selulosa dengan lignin dan hemiselulosa terletak pada gugus C-O glikosida yang teramati untuk semua variasi NaOH, telah mempertajam intensitas serapan infra merah pada puncak 1111 -1125 cm -1 . Selain itu pergeseran puncak gugus O-H pada 3280 cm -1 ke 3360 cm -1 menunjukkan struktur kimia serat berubah ke struktur selulosa murni [45] ditandai dengan terhapusnya lignin dan hemiselulosa. b,c,d,e,f menunjukkan puncak-puncak karakteristik selulosa I, ditandai dari semua pola mengarah pada karakteristik puncak difraksi 2θ = 14,6 ᵒ (1-10), 16,7 ᵒ (110), 22,8 ᵒ (200), 34,2 ᵒ (004), yang mengkonfirmasi bahwa kisi kristal tipe I dari selulosa alam (native cellulose) tetap bertahan setelah ditreatmen hidrolisis alkali-asam [52] [53].…”
Section: Karakterisasi Ftirunclassified